Maharani, Armundhita Wahyu Prestian (2025) Uji Sensitivitas Antibiotik Gentamisin Metode Difusi Cakram dan Sumuran Terhadap Bakteri Escherichia coli. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
| Text (Awal) Awal.pdf Download (517kB) | 
| Text (Abstract) Abstract.pdf Download (37kB) | 
| Text (Chapter 1) Chapter 1.pdf Download (112kB) | 
| Text (Chapter 2) Chapter 2.pdf Download (217kB) | 
| Text (Chapter 3) Chapter 3.pdf Download (196kB) | 
| Text (Chapter 4) Chapter 4.pdf Download (222kB) | 
| Text (Conclusion) Conclusion.pdf Download (86kB) | 
| Text (Reference) Reference.pdf Download (171kB) | 
| Text (Appendices) Lampiran.pdf Download (774kB) | 
Abstract
Latar Belakang: Escherichia coli merupakan bakteri flora normal yang terdapat di saluran pencernaan, namun dapat menjadi patogen bila jumlahnya berlebihan atau berada di lokasi yang tidak semestinya, seperti saluran kemih. Gentamisin, antibiotik golongan aminoglikosida, digunakan untuk mengatasi infeksi tersebut dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas E. coli terhadap gentamisin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode cakram menghasilkan diameter zona hambat yang lebih besar (23,2 mm) dibandingkan metode sumuran (15,3 mm), dengan perbedaan sebesar 7,9 mm. Berdasarkan hasil tersebut, metode cakram dinilai lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan E. coli. Tujuan: Mengetahui sensitivitas antibiotik gentamisin menggunakan metode difusi cakram dan sumuran terhadap bakteri Escherichia coli. Mengetahui perbedaan diameter zona hambat yang dihasilkan oleh kedua metode. Metode: Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Instact Group Comparison. Instact Group Comparison. Subjek dari penelitian ini adalah antibiotik gentamisin. Objek penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli. Hasil: Hasil pengukuran diameter zona hambat antibiotik gentamisin terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode cakram yaitu 23,2mm sedangkan metode sumuran yaitu 15,3mm. Selisih antara kedua metode yaitu 7,9mm. Metode cakram menghasilkan diameter zona hambatyang lebih besar dibandingkan sumuran. Kesimpulan: Metode yang lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri yaitu metode cakram. Diameter zona hambat yang dihasilkan oleh metode cakram lebih besar. Kata kunci: Escherichia coli, sensitivitas antibiotik gentamisin, difusi cakram, difusi sumuran.
| Item Type: | Thesis (Diploma) | 
|---|---|
| Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Escherichia coli, sensitivitas antibiotik gentamisin, difusi cakram, difusi sumuran | 
| Subjects: | Q Science > QR Microbiology | 
| Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi DIII Teknologi Laboratorium | 
| Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya | 
| Date Deposited: | 17 Oct 2025 00:36 | 
| Last Modified: | 17 Oct 2025 00:36 | 
| URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/18866 | 
Actions (login required)
|  | View Item | 
