BETIANDRIYAN (2010) Pengaruh Penambahan Barbagai Dosis Tawas Dan Fitoremediasi Enceng Gondok Terhadap Penurunan Kadar Fosfat Limbah Cair RSUD Wates. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.
Text
ABSTRAK beti.doc Download (17kB) |
|
Text
BAB 1.doc Download (22kB) |
|
Text
BAB 2.doc Download (203kB) |
|
Text
BAB 3.doc Restricted to Registered users only Download (27kB) |
|
Text
BAB 4.doc Restricted to Registered users only Download (42kB) |
|
Text
BAB 5.doc Download (16kB) |
Abstract
Setiap bidang usaha umunya rumah sakit selalu memiliki limbah cair sebagai asil sampingan kegiatannya, dengan kadar fosfat tinggi sebagai masalah utama. Pembuangan limbah cair harus memenuhi persyaratan Kep.Gub. Daerah Istimewa Yogyakarta No.65 tahun 1999. Output air limbah di RSUD Wates, kadar fosfat IPAL belum memenuhi persyaratan yaitu sebesar 4,706 mg/L, Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dosis tawas optimum dan penambahan tanaman enceng gondok sehingga dapat menurunkan kadar tawas hingga memenuhi baku mutu Metode penelitian menggunakan rancangan pre-test – post-test with control group design. Penelitian ini dilakukan di IPAL RSUD Wates dan hasil penelitiannya diujikan ke BLK (Balai Laboratorium Kesehatan), dengan variasi tawas adalah 20 mg/L, 30 mg/L dan 40 mg/L, yang setelah itu dipaparkan dengan enceng gondok selama 24 jam, dengan jumlah enceng gondok sebanyak 0,50 kg/ 20 L air. Obyek penelitian ini adalah limbah cair RSUD Wates. Hasilnya dianalisis pada tingkat convidence level α =0,05 dengan uji statistik t-test terikat dan anava satu jalan. Penambahan tawas 40 mg/L dan enceng gondok 0,50 kg/ 20 L air dilakukan pada sistem pengolahan air limbah di RSUD Wates mampu menurunkan rata-rata kadar fosfat 79,65%. Tawas dosis 20 mg/L dan 30 mg/L kemudian penambahan enceng gondok sebanyak 0,50 kg/ 20 L air hanya mampu menurunkan 76,15% dan 77,54% Pemberian tawas 40 mg/L dan enceng gondok 0,50 kg/ 20 L air dapat menurunkan fosfat hingga memenuhi baku mutu. Hasil analisis data menyatakan bahwa data penuruan kadar fosfat dengan penambahan tawas dan enceng gondok bermakna dengan p value 0,07 (<0,05). Pihak rumah sakit disarankan agar menggunakan dosis tawas 40 mg/L dan enceng gondok sebagai sarana alternatif penurun fosfat dan peneliti lain agar memperhatikan kadar pH. Kata Kunci: Fosfat, Tawas, Fitoremediasi Enceng Gondok, Limbah Cair Rumah Sakit
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 29 Sep 2020 01:06 |
Last Modified: | 29 Sep 2020 01:06 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4190 |
Actions (login required)
View Item |