Fitriani, Selvia (2025) PERBANDINGAN KOMBINASI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DENGAN GENERAL ANESTESI DI RSUD KOTA BANDUNG. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (Awal)
1. Awal.pdf Download (17MB) |
Text (Abstract)
2. Abstract.pdf Download (30kB) |
Text (Chapter 1)
3. Chapter 1.pdf Download (145kB) |
Text (Chapter 2)
4. Chapter 2 (1).pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
Text (Chapter 3)
5. Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) |
Text (Chapter 4)
6. Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
Text (Conclusion)
7. Conclusion.pdf Download (65kB) |
Text (References)
8. References.pdf Download (154kB) |
Text (Appendics)
9. Appendics.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang : Kecemasan pre operasi merupakan respons emosional yang sering terjadi akibat ketidakpastian hasil operasi, ketakutan terhadap anestesi, dan risiko komplikasi. Kecemasan ini berdampak negatif pada kondisi psikologis dan fisiologis pasien serta berisiko penundaan atau pembatalan operasi. Terdapat dua cara untuk menangani kecemasan yaitu melakukan intervensi Farmakologi dan Non Farmakologi. Intervensi non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan adalah Kombinasi Relaksasi Nafas Dalam dan Guided imagery. Tujuan : Mengetahui perbedaan kombinasi relaksasi Nafas Dalam dan Guided imagery terhadap tingkat kecemasan pre operasi menggunkan general anestesi di RSUD Kota Bandung Metode : Penelitian ini ada quasy experiment dengan menggunakan rancangan three group pre-post test design. Sampel terdiri dari tiga kelompok intervensi, masing-masing berjumlah 37 responden. Kelompok pertama diberikan kombinasi relaksasi napas dalam dan guided imagery, kelompok kedua hanya relaksasi napas dalam, dan kelompok ketiga hanya guided imagery. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Kruskal-Wallis. Hasil : Tingkat kecemasan responden mayoritas pada ketiga kelompok mengalami kecemasan sedang sebelum intervensi dan berubah menjadi cemas ringan setelah intervensi. Uji Wilcoxon menunjukkan penurunan kecemasan yang signifikan pada seluruh kelompok (p < 0,001). Uji Kruskal-Wallis menunjukkan kelompok kombinasi relaksasi nafas dalam dan guided imagery memiliki efektivitas tertinggi dengan mean rank terendah (53,55), diikuti nafas dalam (56,77) dan guided imagery (57,68). Kesimpulan : Kombinasi relaksasi napas dalam dan guided imagery intervensi paling efektif dalam menurunkan kecemasan pre operasi dibandingkan intervensi tunggal. Intervensi ini direkomendasikan sebagai pendekatan non-farmakologis untuk mengurangi kecemasan pasien pra-anestesi. Kata Kunci : Kecemasan pre operasi, general anestesi, kombinasi relaksasi Nafas Dalam dan Guided imagery.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Kecemasan pre operasi, general anestesi, kombinasi relaksasi Nafas Dalam dan Guided imagery. |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan > Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 11 Aug 2025 08:58 |
Last Modified: | 11 Aug 2025 08:58 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/20368 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |