Nisa, Fitrotin (2025) Hubungan Persepsi Individu Tentang Risiko Kanker Payudara Melalui Pendekatan Teori Health Belief Model Dengan Perilaku Sadari Pada Siswi Kelas X, XI, XII di SMA Negeri 7 Yogyakarta. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
![]() |
Text (COVER dan HALAMAN JUDUL)
AWAL.pdf Download (559kB) |
![]() |
Text (CHAPTER 1)
Chapter 1.pdf Download (279kB) |
![]() |
Text (CHAPTER 2)
Chapter 2.pdf Download (462kB) |
![]() |
Text (CHAPTER 3)
Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) |
![]() |
Text (CHAPTER 4)
Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) |
![]() |
Text (CONCLUSION)
Conclusion.pdf Download (188kB) |
![]() |
Text (REFERENCES)
References.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text (APPENDICES)
APPENDICES.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Latar Belakang: Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua tertinggi pada wanita di Indonesia dengan 68.858 kasus (16,6%) dan 22.000 kematian (31,9%). Deteksi dini melalui SADARI sangat penting, namun tingkat praktiknya masih rendah, terutama pada remaja putri. Konsep Health Belief Model (HBM) menjelaskan persepsi individu terhadap risiko, manfaat, hambatan, dan kepercayaan diri memengaruhi perilaku SADARI. Tujuan: Mengetahui hubungan antara persepsi individu berdasarkan HBM dengan perilaku SADARI serta faktor dominan yang memengaruhi siswi SMA Negeri 7 Yogyakarta dalam melakukan SADARI. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan observasional analitik. Sebanyak 90 siswi kelas X–XII dipilih secara stratified random sampling dari 520 populasi. Data dikumpulkan menggunakan instrumen adopsi dan dianalisis dengan uji chi-square serta regresi logistik biner. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara semua aspek persepsi HBM dengan perilaku SADARI, termasuk persepsi keseriusan (p = 0.000), hambatan (p = 0.033), kepercayaan diri (p = 0.030), manfaat (p = 0.037), dan kerentanan (p = 0.020). Perilaku SADARI dominan pada kategori “Kurang” 66,7% dan Variabel persepsi keseriusan merupakan faktor paling dominan. Mayoritas responden berusia 17–19 tahun, tidak memiliki riwayat kanker payudara, dan berasal dari keluarga berpendidikan tinggi dengan pendapatan ≥ UMR. Kesimpulan: Persepsi berdasarkan HBM berhubungan signifikan dengan perilaku SADARI. Persepsi keseriusan tinggi menjadi faktor paling dominan, meskipun tidak selalu diikuti oleh praktik SADARI yang baik. Kata Kunci: Health Belief Model, Perilaku SADARI, Remaja
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Health Belief Model, Perilaku SADARI, Remaja |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 11 Jul 2025 04:04 |
Last Modified: | 11 Jul 2025 04:04 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/19517 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |