Hanifah, Hasna Fatin (2025) ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. E UMUR 27 TAHUN G2P0A1 DENGAN OLIGOHIDRAMNION DI PUSKESMAS PUNDONG. Laporan-Coc thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (Cover)
Awal.pdf Download (339kB) |
Text (BAB 1)
Chapter 1.pdf Download (134kB) |
Text (BAB 2)
Chapter 2.pdf Download (610kB) |
Text (BAB 3)
Chapter 3.pdf Download (239kB) |
Text (BAB 4)
Chapter 4.pdf Download (60kB) |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
References.pdf Download (150kB) |
Text (LAMPIRAN)
Appendices.pdf Download (1MB) |
Abstract
Jumlah Kematian Ibu di Indonesia tahun 2023 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2022 yaitu sebanyak 4.482 kasus. Kasus kematian ibu yang tercatat oleh Dinas Kesehatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2023 sebanyak 25 kasus, sedangkan di Kabupaten Bantul sebanyak 9 kasus. Tingginya AKI ini diakibatkan komplikasi kebidanan yang dialami oleh ibu yang tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu. Salah satu komplikasi yang terjadi dalam kehamilan yaitu oligohidramnion. Continuity Of Care (COC) merupakan langkah yang direkomendasikan WHO dalam upaya percepatan penurunan AKI yaitu pelayanan yang berkesinambungan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir, sampai pelayanan keluarga berencana. Ny. E usia 27 tahun G2P0A1 dilakukan pendampingan berkesinambungan mulai kehamilan trimester III pada usia kehamilan 38+2 minggu (24 Februari 2025) di Puskesmas Pundong. Hasil pemeriksaan USG pada asuhan kedua kehamilan di rumah sakit (3 Maret 2025) ditemukan bahwa ibu mengalami oligohidramnion dan dilakukan perencanaan induksi persalinan pada pukul 16.00 WIB. Pasien bersalin secara pervaginam (4 Maret 2025) di RSUD Panembahan Senopati, Bantul dengan induksi menggunakan prosedur pemasangan kateter, mengalami ruptur perineum derajat II, kemudian dijahit. Bayi lahir lahir pada pukul 04.00 WIB menangis kuat, berat badan 3750 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, jenis kelamin laki-laki. Bayi dijaga kehangatan, dilakukan perawatan tali pusat, disuntik vitamin K, diberi salep mata dan imunisasi Hb0, serta dilakukan rawat gabung. Selama masa nifas dilakukan kunjungan sebanyak 2 kali pada 12 jam postpartum (4 Maret 2025) dan 4 hari postpartum (7 Maret 2025). Pada kunjungan kedua pasien mengeluh pengeluaran ASI kurang lancar, kemudian pasien diberi edukasi dan motivasi menyusui, serta diberi pijat oksitosin. Kunjungan neonatus dilakukan 2 kali bersamaan dengan kunjungan nifas, neonatus dalam keadaan sehat, ditemukan masalah pada saat kunjungan kedua yaitu miliaria dan ikterus, kemudian diberikan asuhan dengan edukasi pada ibu tentang cara mengatasi masalah. Ibu dan suami memutuskan untuk menggunakan KB kondom. Ibu diberikan edukasi dan evaluasi tentang pengetahuan dan penggunaan KB kondom.
Item Type: | Thesis (Laporan-Coc) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Oligohidramnion, Continuity Of Care (COC) |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 03:08 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 03:08 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/19354 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |