FAJAR FEBRIANI (2011) PENGARUH PENGGUNAAN AIR KELAPA (Cocos nucifera) TERHADAP PELUNAKAN DAGING SAPI. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.
Text
ABSTRACT.docx Download (15kB) |
|
Text
BAB I.docx Download (23kB) |
|
Text
BAB II.docx Download (63kB) |
|
Text
BAB III.docx Restricted to Registered users only Download (47kB) |
|
Text
BAB IV.docx Restricted to Registered users only Download (45kB) |
|
Text
BAB V.docx Download (19kB) |
|
Text
Lampiran 1.docx Restricted to Registered users only Download (16kB) |
Abstract
Manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan kehidupannya. Pemenuhan kebutuhan gizi makanan dapat diperoleh dari sumber hewani dan nabati. Bahan makanan hewani berasal dari hewan ternak atau produk olahan yang berbahan dasar hewan ternak. Daging ternak bergizi tinggi dan merupakan salah satu sumber gizi yang diperlukan tubuh kita. Daging yang banyak dikonsumsi di Indonesia salah satunya adalah daging sapi. Kelunakan daging merupakan unsur penting bahan pangan disamping faktor rasa, warna dan aroma. Daging lunak mudah dipotong, digigit, dikunyah dan tidak mengganggu proses pencernaan makanan sehingga protein mudah diserap tubuh. Air kelapa mengandung asam amino serin yang dapat memecah ikatan protein dalam daging dan menyebabkan daging menjadi lunak. Sehingga air kelapa dapat digunakan untuk bahan pelunak daging. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan air kelapa terhadap tingkat kelunakan daging sapi segar selama waktu perendaman 10, 15 dan 20 menit. Metode penelitian ini adalah eksperimen serta dengan desain penelitian yaitu pre test post test group design. Obyek penelitian ini adalah daging sapi segar dan air kelapa yang diambil di Pasar Wates. Daging sapi segar yang dibeli sebanyak 1.400 gram. Daging sapi segar didapat dari 10 pedagang daging sapi masing-masing 140 gram untuk 10 kali pengulangan. Daging sapi segar yang dipilih berasal dari bagian kaki belakang karena ototnya cukup besar dan arah serabutnya cukup jelas. Air kelapa yang dipilih adalah yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda (baik) dan dibeli dari satu penjual agar diperoleh air kelapa yang diinginkan. Kelapa yang baik yaitu apabila dikocok terdengar suara air, namun belum ada bakal bijinya. Air kelapa yang dibeli sebanyak 10 liter. Perendaman daging sapi segar mampu meningkatkan kelunakan daging sapi segar. Berdasarkan Uji Objektif dengan penetrometer, perendaman daging sapi segar selama 10, 15, dan 20 menit, hasilnya terbukti bahwa perendaman selama 20 menit berbeda secara nyata dengan angka kelunakan 1,99114 N/mm2. Penggunaan air kelapa mampu meningkatkan kelunakan daging sapi segar. Kelunakan daging sapi segar yang direndam selama 20 menit lebih baik dari pada kelunakan daging sapi segar yang direndam selama 10 dan 15 menit. Disarankan agar masyarakat menggunakan air kelapa sebagai alternatif untuk membantu meningkatkan kelunakan daging sapi segar yang nantinya akan dikonsumsi supaya dapat membantu proses pencernaan karena daging mudah dipotong dan digigit serta dikunyah sehingga kandungan gizinya mudah diserap tubuh. Kata Kunci : Kelunakan daging sapi segar, air kelapa, lama waktu, perendaman.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 02 Oct 2020 02:47 |
Last Modified: | 02 Oct 2020 02:47 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4318 |
Actions (login required)
View Item |