Rosyidah, Laila Ar (2025) UJI BANDING METODE DIFUSI TEKNIK SUMURAN DAN CAKRAM PADA PEMERIKSAAN SENSITIVITAS BAKTERI Klebsiella pneumoniae TERHADAP ANTIBIOTIK KLORAMFENIKOL. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Text (Cover)
Halaman depan.pdf

Download (2MB)
Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (890kB)
Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf

Download (1MB)
Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf

Download (4MB)
Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf

Download (3MB)
Text (Chapter 4)
Chapter 4.pdf

Download (2MB)
Text (Conclusion)
Conclusion.pdf

Download (286kB)
Text (References)
References.pdf

Download (1MB)
Text (Appendices)
Appendices.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi yang disebabkan oleh Klebsiella pneumoniae menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di rumah sakit, karena bakteri ini sering menunjukkan resistensi terhadap berbagai antibiotik. Kloramfenikol, meskipun jarang digunakan, tetap menunjukkan efektivitas terhadap beberapa strain K. pneumoniae. Dalam pengujian sensitivitas, metode difusi cakram dan metode sumuran merupakan dua pendekatan umum yang digunakan. Oleh karena itu, penting dilakukan evaluasi perbandingan efektivitas kedua metode tersebut untuk menentukan metode yang lebih akurat dalam mengukur sensitivitas antibiotik terhadap Klebsiella pneumoniae. Tujuan: Membandingkan efektivitas metode difusi cakram dan metode sumuran dalam menentukan sensitivitas Klebsiella pneumoniae terhadap antibiotik kloramfenikol. Secara khusus, penelitian ini mengukur diameter zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing metode dan mengevaluasi signifikansi statistik dari perbedaan yang terjadi. Metode: Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimen murni dengan rancangan Posttest Only Control Group Design, dan dengan menggunakan kelompok pembanding atau kontrol dan kelompok observasi. Data dianalisis secara statistic. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa metode difusi cakram menghasilkan zona hambat rata-rata sebesar 30,25 mm, sedangkan metode sumuran sebesar 28,05 mm. Hasil uji statistik menunjukkan data berdistribusi normal (p > 0,05) dan homogen (p = 0,404). Uji independent sample t-test menunjukkan nilai signifikansi 0,002 (p < 0,05), yang mengindikasikan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua metode. Metode cakram terbukti lebih efektif dalam mengukur sensitivitas Klebsiella pneumoniae terhadap kloramfenikol dibandingkan metode sumuran. Kesimpulan: Pemeriksaan sensitivitas bakteri Klebsiella pneumoniae terhadap antibiotik kloramfenikol menggunakan metode difusi cakram lebih sensitif daripada metode difusi sumuran. Kata Kunci: Klebsiella pneumoniae, kloramfenikol, metode sumuran, metode cakram.

Item Type: Thesis (Diploma)
Kata Kunci/Keyword Abstrak: Klebsiella pneumoniae kloramfenikol metode sumuran metode cakram
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi DIII Teknologi Laboratorium
Depositing User: Mahasiswa Polkesyogya
Date Deposited: 17 Nov 2025 03:03
Last Modified: 17 Nov 2025 03:03
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/21481

Actions (login required)

View Item View Item