Fidefi, Anisah Tata (2025) GAMBARAN KASUS LEPTOSPIROSIS BERDASARKAN PEKERJAAN DAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DI WILAYAH PUSKESMAS KASIHAN 1 DAN PUSKESMAS KASIHAN 2 BANTUL, YOGYAKARTA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (Cover)
Awal.pdf Download (553kB) |
Text (Abstract)
Abstract.pdf Download (135kB) |
Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf Download (256kB) |
Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf Download (298kB) |
Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
Text (Chapter 4)
Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) |
Text (Conclution)
Conclution.pdf Download (168kB) |
Text (References)
References.pdf Download (200kB) |
Text (Appendices)
Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Text (KTI_Anisah Tata Fidefi)
ANISAH TATA FIDEFI_P07133122063.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Latar Belakang : Faktor yang menyebabkan penyakit leptospirosis yakni dapat berupa jenis pekerjaan, sanitasi lingkungan rumah dan keberadaan tikus di dalam dan sekitar rumah. Tujuan : Mengetahui gambaran kasus leptospirosis berdasarkan pekerjaan dan sanitasi lingkungan rumah di wilayah Puskesmas Kasihan 1 dan Puskesmas Kasihan 2 Bantul, Yogyakarta. Metode : Analisis deskriptif dan menggunakan metode observasi dan wawancara. Hasil : Di Puskesmas Kasihan 1, 3 responden (43%) berprofesi sebagai buruh, sedangkan di Puskesmas Kasihan 2, 1 responden (14%) berprofesi sebagai sopir. Di Puskesmas Kasihan 1, 5 responden (71%) memiliki tempat sampah yang mudah dilubangi tikus, 6 responden (86%) tidak memiliki tempat sampah tertutup, dan 4 responden (57%) tidak memilah sampah. Di Puskesmas Kasihan 2, 1 responden (14%) memiliki tempat sampah yang mudah dilubangi tikus dan 1 responden (14%) melakukan pemilahan sampah. Tanda-tanda keberadaan tikus di Puskesmas Kasihan 1 meliputi 4 responden (57%) yang pernah mencium bau urin dan mendengar suara tikus, sedangkan di Puskesmas Kasihan 2, 1 responden (14%) pernah menemukan kotoran, mendengar suara, menemukan benda yang rusak akibat keratan, dan menemukan bangkai tikus. Kesimpulan : Di Puskesmas Kasihan 1, 3 responden (43%) yang terinfeksi leptospirosis bekerja sebagai buruh, sedangkan di Puskesmas Kasihan 2, 1 responden (14%) bekerja sebagai sopir. Sanitasi di Puskesmas Kasihan 1 tidak memenuhi syarat, karena memiliki tempat sampah yang mudah dilubangi tikus, tidak memiliki tempat sampah tertutup, tidak melakukan pemilahan sampah,ditemukan keberadaan tikus yang meningkatkan risiko leptospirosis. Di Puskesmas Kasihan 2, karna memiliki tempat sampah yang mudah dilubangi tikus,ditemukan keberadaan tikus penyebab leptospirosis. Kata Kunci : leptospirosis, pekerjaan, kondisi tempat sampah, keberadaan tikus
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | leptospirosis, pekerjaan, kondisi tempat sampah, keberadaan tikus |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 03:35 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 03:35 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/21235 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |