Putri, Talitha Syifana Tertia (2025) GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN TANDA KEBERADAAN TIKUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO LEPTOSPIROSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOYUDAN 2024-2025. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Text
Awal.pdf

Download (1MB)
Text
ABSTRAK.pdf

Download (114kB)
Text
Chapter 1.pdf

Download (182kB)
Text
Chapter 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB)
Text
Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (140kB)
Text
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Text
Conclusion.pdf

Download (91kB)
Text
References.pdf

Download (122kB)
Text
Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
Text
KTI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: https://poltekkesjogja.ac.id/

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan ditularkan melalui lingkungan yang tercemar urin tikus, di mana kondisi lingkungan yang tidak sehat, terutama pengelolaan sampah yang buruk dan tingginya aktivitas tikus, menjadi faktor risiko utama penularan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi lingkungan sebagai faktor risiko leptospirosis di wilayah kerja Puskesmas Moyudan, dengan penekanan pada pengelolaan sampah dan indikasi keberadaan tikus pada kasus serta suspek leptospirosis. Metode: Studi ini menggunakan desain deskriptif observasional. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam terhadap 15 responden (kasus dan suspek leptospirosis) yang tercatat di Puskesmas Moyudan selama tahun 2024–2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki tempat sampah, namun masih ditemukan kondisi yang tidak memenuhi standar kesehatan, seperti tempat sampah terbuka dan mudah dijangkau tikus. Beberapa responden sering melakukan pemilahan sampah dan pemanfaatan limbah organik. Tanda-tanda keberadaan tikus, seperti penampakan langsung, kotoran, dan bangkai, banyak dijumpai responden. Selain itu, sebagian responden belum optimal dalam penggunaan alat pelindung diri, seperti sepatu boot dan sarung tangan, saat beraktivitas di area lembap atau tergenang air. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang belum memadai dan keberadaan tikus di lingkungan rumah menjadi faktor penting dalam kejadian leptospirosis. Upaya pencegahan perlu difokuskan pada edukasi masyarakat dan pengendalian lingkungan secara berkelanjutan. Kata Kunci: leptospirosis, pengelolaan sampah, keberadaan tikus, faktor lingkungan

Item Type: Thesis (Diploma)
Kata Kunci/Keyword Abstrak: leptospirosis, pengelolaan sampah, keberadaan tikus, faktor lingkungan
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyogya
Date Deposited: 28 Aug 2025 03:57
Last Modified: 28 Aug 2025 03:57
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/20927

Actions (login required)

View Item View Item