Abriwiyanti, Putri Nazmah (2025) PEMANFAATAN TANAH LIAT, KULIT SINGKONG, DAN AMPAS TEH SEBAGAI MEDIA ADSORBEN TERHADAP KADAR KESADAHAN AIR SUMUR GALI DI PADUKUHAN PANJANGAN, SENDANGSARI, PAJANGAN, BANTUL. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (COVER)
1. awal.pdf Download (995kB) |
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (287kB) |
Text (CHAPTER 1)
3. Chapter 1.pdf Download (2MB) |
Text (CHAPTER 2)
4. Chapter 2.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB) |
Text (CHAPTER 3)
5. Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) |
Text (CHAPTER 4)
6. Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (390kB) |
Text (CONCLUSION)
7. Conclusion.pdf Download (217kB) |
Text (REFERENCE)
8. Reference.pdf Download (247kB) |
Text (APPENDICES)
9. Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Text (FULL SKRIPSI)
SKRIPSI_Putri Nazmah Abriwiyanti_P07133221068.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Latar Belakang : Menurut BSN (2002), Salah satu parameter air bersih penting ialah kesadahan. Berdasarkan WHO (2009), air dengan kesadahan > 180 mg/L tergolong sangat sadah. Studi pendahuluan di Padukuhan Panjangan, Bantul, menunjukkan kesadahan air sumur gali mencapai 250,25 mg/L maka perlu pengolahan. Tanah liat memiliki luas permukaan dan kapasitas tukar kation tinggi, kulit singkong kaya karbon, dan ampas teh mengandung selulosa serta lignin yang mendukung penurunan kadar kesadahan. Warga sekitar mengeluhkan sakit tenggorokan setelah meminum air sumur gali, beberapa warga yang sudah lanjut usia juga mengalami sakit batu ginjal setelah mengonsumsi air dari sumur gali yang mengandung kadar kesadahan yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Tujuan : Mengetahui tanah liat, kulit singkong, dan ampas teh dapat dimanfaatkan sebagai media adsorben granul untuk menurunkan kadar kesadahan air sumur gali di Padukuhan Panjangan, Sendangsari, Pajangan, Bantul. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment, desain penelitian menggunakan pre test – post test design with control group. Hasil : Melalui uji deskriptif dari perbandingan rata-rata pengukuran melalui selisih penurunan, didapatkan hasil filter yang lebih baik ialah filter A dan C, dengan penurunan terbanyak sejumlah 195,585 mg/L dan 164,59 mg/L. Sedangkan uji analitik menunjukkan dari ketiga jenis filter tidak terdapat filter yang efektif (p value = 0,171 > 0,05) maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari ketiga jenis filter. Meski demikian jika dibandingkan dengan WHO maka hasil pengolahan dari ketiga filtrasi sudah memenuhi baku mutu sebesar 180 mg/L. Kesimpulan : Filter A dan C teruji lebih baik secara deskriptif, namun secara analitik baik dari filter A, B, dan C tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | ampas teh, filtrasi air, kesadahan air, kulit singkong, tanah liat |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 02:29 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 02:29 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/20533 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |