Widiastuti, Heni (2025) ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. A USIA 32 TAHUN G2P1AB0AH1 DI PUSKESMAS NGEMPLAK I SLEMAN. Laporan-Coc thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (COVER)
COVER_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-1-7.pdf Download (436kB) |
Text (BAB I)
BAB I_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-8-11.pdf Download (226kB) |
Text (BAB II)
BAB II_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-12-75.pdf Restricted to Repository staff only Download (742kB) Request a copy |
Text (BAB III)
BAB III_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-76-94.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB) Request a copy |
Text (BAB IV)
BAB IV_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-95-96.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) Request a copy |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-97-102.pdf Download (274kB) |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN_COC_Ny_A_Heni Widiastuti-103-148.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) Request a copy |
Abstract
Asuhan antenatal yang kurang optimal atau paripurna dapat menimbulkan dampak atau komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana sehingga sangat penting untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga kesehatan, karena dengan begitu perkembangan kondisi setiap saat akan terpantau dengan baik. Sehingga untuk menghinari dampak pada komplikasi tersebut perlunya asuhan yang berkesinambungan pada ibu hamil yang berada di Puskesmas Ngemplak 1 salah satunya adalah Ny. A. Asuhan Kebidanan Berkesinambungan pada Ny. A Umur 32 tahun G2P1A0AH1 dengan kehamilan normal di Puskesmas Ngemplak I, kunjungan ANC pada tanggal 27 Februari 2025 ibu datang ke Puskesmas untuk melakukan kunjungan ulang. Saat ini usia kehamilan ibu 37 minggu 5 hari dan ibu dalam keadaan normal. Pada tanggal 07 Maret 2025 Bidan melakukan kunjungan ulang (Rumah) lagi saat UK 38 minggu 6 hari, ibu mengatakan tidak ada keluhan Pada tanggal 10 Maret 2025 pukul 09.15 Ny. A umur 32 tahun G2P1A0AH1 UK 39 Minggu 2 hari datang ke Puskesmas Ngemplak I dengan keluhan kencang-kencang sejak pukul 03.30 dengan hasil pemeriksaan pembukaan 2 cm. Ibu minta untuk pulang dahulu. Pukul 13.00 WIB ibu datang lagi mengatakan semakin nyeri pada perutnya, hasil pemeriksaan pembukaan 8 cm. Pukul 14.15 ibu merasa ingin BAB dan keluar air-air tidak tertahan kemudian dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan 10 cm, selaput ketuban negatif, air ketuban positif berwarna jernih, STLD positif. Pukul 14.25 bayi lahir spontan langsung menangis dengan nilai apgar 9/10 jenis kelamin Laki-laki. Dilakukan pemberian injeksi oksitosin 10 IU dilakukan secara Intramuscular selanjutnya dilakukan jepit potong tali pusat, melakukan IMD. Pukul 14.30 plasenta lahir spontan, lengkap, kesan bersih, dilakukan masase uterus, TFU 1 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, perineum rupture derajat II kemudian dilakukan penjahitan perinueum dengan injeksi lidocain 1 Ampul dengan jahitan jelujur, perdarahan kala 3 dan 4 kurang lebih 150 ml. Dilakukan observasi kala 4 selama 2 jam. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dilakukan 1 jam setelah bayi lahir. Bayi Ny. A lahir dalam keadaan baik, pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, pengukuran antropometri bayi baru lahir dalam batas normal. Bayi diberikan injeksi vitamin K 1 mg secara intramuscular di paha sebelah kiri, salep mata antibiotic provilaksis 1%, dan imunisasi pertama HB 0 0,5 cc secara intramuscular di paha bagian kanan. Kemudian bayi dilakukan rawat gabung bersama ibu. Asuhan kebidanan masa nifas diberikan 2 kali kunjungan. Kunjungan yang pertama yaitu masa nifas hari ke 1 ibu mengatakan perut mulas, belum BAB, sudah BAK, kolostrum sudah keluar sedikit, keadaan umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, perdarahan normal, kontraksi uterus baik. Kemudian kunjungan ke-2 tidak ditemukan hambatan dan masalah dalam masa nifas. Asuhan kebidanan masa neonates yaitu diberikan pada waktu bayi berusia 0-28 hari dalam 2 kali kunjungan. Kunjungan pertama bayi berusia 1 hari dilakukan di Puskesmas Ngemplak I dengan hasil tidak ditemukan permasalahan dan ibu diberikan KIE cara perawatan bayi, tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, dan cara menyusui yang benar. Kunjungan kedua bayi berusia 3-7 hari dilakukan saat bayi berusia 7 hari dilakukan di Rumah, kunjungan tersebut tidak ditemukan masalah dan hambatan dalam asuhan kebidanan neonatus. Asuhan kebidanan keluarga berencana diberikan sejak bidan memberikan diskusi mengenai P4K dan kunjungan nifas. Pada saat sebelum persalinan ibu memilih menggunakan KB Suntik. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil perlu asuhan yang berkesinambungan guna menghindari dampak komplikasi yang dapat terjadi pada setiap tahap baik dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, maupun tahap neonatal. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan asuhan berkesinambungan dengan cara memantau secara ketat ibu dan janin sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi dan ketika ditemukan komplikasi dapat dilakukan tindakan tepat sesuai prosedur.
Item Type: | Thesis (Laporan-Coc) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Continuity Of Care, Asuhan Berkesinambungan |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 04 Aug 2025 01:31 |
Last Modified: | 04 Aug 2025 01:31 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/20071 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |