Purnaningrum, Alya Puteri (2025) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text (Awal)
Awal.pdf Download (470kB) |
Text (Abstrack)
Abstrack.pdf Download (103kB) |
Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf Download (113kB) |
Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf Download (180kB) |
Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf Download (166kB) |
Text (Chapter 4)
Chapter 4.pdf Download (238kB) |
Text (Conclusion)
Conclusion.pdf Download (77kB) |
Text (References)
References.pdf Download (114kB) |
Text (Appendices)
Appendices.pdf Download (2MB) |
Abstract
Stunting menjadi masalah kesehatan utama pada balita yang menyebabkan gangguan pertumbuhan linier balita, namun dampaknya tidak hanya terbatas pada fisik. Prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Saptosari (24,5%) lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi DIY (18%). Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis, perilaku, maternal, sosial-ekonomi, dan lingkungan seperti jenis kelamin, BBL, PBL,riwayat ASI eksklusif, usia ibu saat hamil, tinggi badan ibu, usia kehamilan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan sumber air. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 142 balita usia 24–59 bulan yang diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui data sekunder dari register gizi dan rekam medis untuk sembilan variabel, serta data primer by name dengan konfirmasi pada ibu balita melalui kader terkait sumber air. Instrumen penelitian berupa format pencatatan data dan lembar konfirmasi. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik biner. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0,023), panjang lahir (p=0,037), tinggi badan ibu (p=0,029), pendidikan ibu (p=0,042), dan pekerjaan ibu (p=0,021) dengan kejadian stunting. Variabel sumber air tidak menunjukkan hubungan yang bermakna (p=0,372). Analisis multivariat menunjukkan jenis kelamin sebagai faktor dominan (p=0,028; OR=0,428). Jenis kelamin, panjang lahir, tinggi badan ibu, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu berhubungan dengan kejadian stunting, dengan jenis kelamin sebagai faktor paling dominan. Pencegahan stunting perlu mempertimbangkan aspek biologis anak dan latar belakang sosial-ekonomi keluarga. Kata Kunci: stunting, balita, jenis kelamin anak, BBL, PBL,riwayat ASI eksklusif, usia ibu, tinggi badan ibu, usia kehamilan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan sumber air
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | stunting, balita, jenis kelamin anak, BBL, PBL,riwayat ASI eksklusif, usia ibu, tinggi badan ibu, usia kehamilan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan sumber air. |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 28 Jul 2025 01:47 |
Last Modified: | 28 Jul 2025 01:47 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/19891 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |