Pujianti, Erni (2025) HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMAS PATUK II TAHUN 2024. Skripsi thesis, POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
![]() |
Text (Awal)
1_Awal.pdf Download (800kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Download (274kB) |
![]() |
Text (Chapter 1)
2_BAB I.pdf Download (386kB) |
![]() |
Text (Chapter 2)
3_BAB II.pdf Download (432kB) |
![]() |
Text (Chapter 3)
4_BAB III.pdf Download (491kB) |
![]() |
Text (Chapter 4)
5_BAB IV.pdf Download (453kB) |
![]() |
Text (Conclusion)
6_Conclussion.pdf Download (296kB) |
![]() |
Text (References)
7_References.pdf Download (304kB) |
![]() |
Text (Appendices)
8_Appendices.pdf Download (801kB) |
![]() |
Text (Erni Pujianti-P71242324111)
Erni Pujianti_P71242324111_Skripsi.pdf Download (3MB) |
Abstract
HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMAS PATUK II TAHUN 2024 Erni Pujianti1, Munica Rita Hernayanti2, Sujiyatini3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Mantrijeron, Kota Yogyakarta JL. Tata Bumi No.3 Banyuraden Gamping Sleman Email: ernipujianti1288@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan kronis yang berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Patuk II masih tinggi, yakni mencapai 20,34%, lebih tinggi dibandingkan angka Kabupaten Gunungkidul (17,02%), Provinsi DIY (10,95%), dan target nasional (14%). Salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian stunting adalah kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu bayi yang lahir dengan berat < 2.500 gram. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kejadian BBLR dan stunting di wilayah ini. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di Puskesmas Patuk II tahun 2024. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan case-control. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan total 130 balita, terdiri dari 65 kelompok kasus (stunting) dan 65 kelompok kontrol (tidak stunting), berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data sekunder diambil dari register dan rekam medis Puskesmas. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan perhitungan odds ratio (OR). Hasil: Sebagian besar balita stunting merupakan anak pertama, lahir dari ibu usia dewasa muda (20–35 tahun), tinggi badan tidak berisiko (≥145 cm), memiliki IMT normal, riwayat anemia saat hamil, memperoleh ASI eksklusif, dan ibu dengan pendidikan menengah. Terdapat hubungan signifikan antara kejadian BBLR dan kejadian stunting (p = 0,002; OR = 3,339), yang berarti bayi dengan BBLR memiliki risiko 3,3 kali lebih besar mengalami stunting dibanding bayi dengan berat lahir normal. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) dan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Patuk II tahun 2024. Kata Kunci: stunting, balita, BBLR
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Kata Kunci/Keyword Abstrak: | stunting, balita, BBLR |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 05:28 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 05:28 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/19530 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |