Jayanti, Maya Rosvita Adi (2025) ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. N USIA 35 TAHUN G3P2AB0AH2 DENGAN HBSAG REAKTIF DI PUSKESMAS SLEMAN. Laporan-Coc thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text (COVER)
AWAL.pdf

Download (307kB)
[img] Text (CHAPTER I)
CHAPTER I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (109kB)
[img] Text (CHAPTER II)
CHAPTER II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (CHAPTER III)
CHAPTER III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (168kB)
[img] Text (CONCLUSION)
CONCLUSION.pdf
Restricted to Registered users only

Download (88kB)
[img] Text (REFERENCES)
REFERENCES.pdf
Restricted to Registered users only

Download (130kB)
[img] Text (APPENDICES)
APPENDICES.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (580kB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

HBsAg reaktif menunjukkan adanya infeksi virus Hepatitis B sehingga membutuhkan perhatian serius. Proses penularan terjadi secara vertikal dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau bahkan menyusui. Penularan ini sangat berbahaya karena lebih dari 90% bayi yang terinfeksi Hepatitis B saat lahir berisiko tinggi mengembangkan Hepatitis B kronis, yang dapat berujung pada komplikasi serius seperti sirosis hati atau kanker hati. Oleh karena itu, skrining HBsAg wajib bagi semua ibu hamil. Pemberian imunoglobulin Hepatitis B (HbIg) dan vaksin Hepatitis B diberikan 12 jam pertama setelah lahir untuk mencegah penularan dan melindungi kesehatan jangka panjang sang buah hati. Pada saat melakukan asuhan kehamilan pada Ny. N, ditemukan permasalahan bahwa Ny. N dengan HBsAg reaktif. Pada tanggal 14 Maret 2025, ibu bersalin di RSUD Sleman secara normal. Kondisi ibu dan bayi dalam keadaan baik, tidak ada komplikasi selama proses persalinan. Bayi lahir spontan, segera menangis, jenis kelamin perempuan, berat 2715 gram dan panjang 48 cm kemudian bayi dilakukan pemberian HbIg 12 jam setelah lahir untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu. Selama masa nifas dan neonatus, tidak ditemukan komplikasi pada ibu maupun bayi. Ibu memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi kondom karena dapat mencegah kehamilan dan penularan hepatitis ke pasangan. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil multigravida dengan HBsAg reaktif. Pada persalinan, tidak terdapat komplikasi ataupun penyulit. Kemudian pada masa nifas dan neonatus, ibu dan bayi dalam keadaan normal dan baik serta bayi dilakukan pemberian HbIg untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu. Alat kontrasepsi yang akan digunakan kondom. Saran untuk bidan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan asuhan berkesinambungan agar terpantaunya kondisi ibu dan janin.

Item Type: Thesis (Laporan-Coc)
Kata Kunci/Keyword Abstrak: COC, Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, Keluarga Berencana
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Pendidikan Profesi Bidan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyogya
Date Deposited: 14 Jul 2025 03:31
Last Modified: 14 Jul 2025 03:31
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/18883

Actions (login required)

View Item View Item