Caroline, Rachma Triadelia (2025) PENGGUNAAN MINYAK KELAPA SAWIT YANG DIMURNIKAN SEBAGAI AGEN DEPARAFINISASI TERHADAP KUALITAS PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN PADA JARINGAN HEPAR MENCIT (Mus musculus). Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
Awal.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Abstract.pdf

Download (582kB)
[img] Text
Chapter 1.pdf

Download (691kB)
[img] Text
Chapter 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (932kB)
[img] Text
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Conclusion.pdf

Download (675kB)
[img] Text
References.pdf

Download (621kB)
[img] Text
Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Xylol telah lama digunakan sebagai agen deparafinisasi karena kemampuannya melarutkan parafin. Namun, toksisitas, titik nyala rendah, serta dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan menimbulkan risiko. Karena itu, dibutuhkan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Minyak kelapa sawit yang dimurnikan bersifat non-polar, tidak toksik, mudah diperoleh, dan ramah lingkungan, sehingga layak dipertimbangkan sebagai pengganti, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Tujuan: Mengetahui kualitas pewarnaan hematoksilin eosin pada jaringan hepar mencit (Mus musculus) menggunakan minyak kelapa sawit yang dimurnikan sebagai alternatif agen deparafinisasi. Metode Penelitian: Penelitian observasional ini menggunakan desain cross-sectional. Jaringan hepar mencit dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol dideparafinisasi dengan xylol, dan kelompok perlakuan menggunakan minyak kelapa sawit yang dimurnikan pada suhu 60°C. Preparat diwarnai dengan metode hematoksilin eosin dan dinilai berdasarkan warna inti, warna sitoplasma, kejernihan, dan keseragaman. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik menggunakan uji Mann-Whitney U menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Hasil Penelitian: Kelompok minyak kelapa sawit yang dimurnikan menunjukkan kualitas pewarnaan yang lebih rendah, dengan warna inti dan sitoplasma yang kurang jelas serta kejernihan dan keseragaman yang kurang baik. Rata-rata skor kelompok ini adalah 1,96, sedangkan kelompok xylol 3,00. Terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p < 0,05). Kesimpulan: Penggunaan minyak kelapa sawit yang dimurnikan pada suhu 60°C selama 15 menit sebagai agen deparafinisasi menghasilkan kualitas pewarnaan HE yang kurang baik pada jaringan hepar mencit. Kata Kunci: Deparafinisasi, minyak kelapa sawit yang dimurnikan, xylol, hematoksilin eosin, Mus musculus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Kata Kunci/Keyword Abstrak: Deparafinisasi, minyak kelapa sawit yang dimurnikan, xylol, hematoksilin eosin, Mus musculus.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
R Medicine > RB Pathology
R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Mahasiswa Polkesyogya
Date Deposited: 11 Jun 2025 03:21
Last Modified: 11 Jun 2025 03:21
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/18831

Actions (login required)

View Item View Item