Silviana, Aprila (2022) HUBUNGAN TINGKAT STRES REMAJA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Awal.pdf Download (559kB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (138kB) |
|
Text
Chapter1.pdf Download (135kB) |
|
Text
Chapter2.pdf Download (208kB) |
|
Text
Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB) |
|
Text
Chapter4.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) |
|
Text
Conclusion.pdf Download (54kB) |
|
Text
References.pdf Download (97kB) |
|
Text
Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
SILVIANA APRILA (P07124218027); HENI PUJI WAHYUNINGSIH (4023117501); YULIASTI EKA PURNAMANINGRUM (4005078101).pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) |
Abstract
Latar Belakang: pada tahun 2020 sebanyak 89% remaja putri mengalami gangguan siklus menstruasi. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingkat stres. RISKESDAS pada tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi gangguan mental emosional (depresi, cemas dan stres) pada penduduk usia 15 tahun keatas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 10%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat stres remaja dengan siklus menstruasi pada masa pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan November - Desember 2021. Populasi penelitian adalah remaja putri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel berjumlah 157 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner PSS dan kuesioner siklus menstruasi. Analisis data menggunakan Chi-Square dengan α= 0,05 dan regresi logistik. Hasil: sebagian besar responden (79,0%) mengalami stres sedang dan memiliki siklus menstruasi yang normal (52,9%). Hasil analisis Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara IMT (p=0,002) dan aktivitas fisik (p=0,007) dengan siklus mentruasi, sedangkan tidak ada hubungan antara tingkat stres (p=0,729) dan kecemasan (p=0,689) dengan siklus mentruasi. Faktor yang paling dominan dengan siklus menstruasi yaitu aktivitas fisik (p=0,003) OR 0,517. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat stres remaja dengan siklus menstruasi pada masa pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Faktor yang paling dominan dengan siklus menstruasi adalah aktivitas fisik. Kata Kunci: tingkat stres; pandemi covid-19; siklus menstruasi; remaja putri
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 20 Dec 2023 02:26 |
Last Modified: | 20 Dec 2023 02:26 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/9874 |
Actions (login required)
View Item |