Sindi Resti Safitri (2020) PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Awal.pdf Download (304kB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (137kB) |
|
Text
Chapter 1.pdf Download (155kB) |
|
Text
Chapter 2.pdf Download (308kB) |
|
Text
Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) |
|
Text
Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) |
|
Text
Conclusion.pdf Download (131kB) |
|
Text
References.pdf Download (162kB) |
|
Text
Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
Abstract
Latar Belakang: Sectio Caesarea merupakan alternatif terakhir ketika persalinan pervaginam tidak memungkinkan lagi untuk dilaksanakan. Dampak dari post sectio caesarea adalah kondisi demam dan nyeri yang meningkatkan kebutuhan zat gizi. Keadaan ini mengharuskan perlunya perhatian terhadap pemberian diet pada pasien post sectio caesarea. Pemberian diet melalui Proses Asuhan Gizi Terstandar adalah salah satu langkah yang tepat untuk memenuhi asupan zat gizi secara optimal. Tujuan: Mengkaji pelaksanaan asuhan gizi dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada pasien post sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati. Metode: penelitian menggunakan metode deskriptif observasional dengan rancangan studi kasus. Lokasi penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Fokus studi penelitian adalah melakukan skrining gizi, pengkajian gizi, mendiagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring evaluasi, edukasi dan konseling gizi. Analisis secara deskriptif dan penyajian data secara grafik dan tabulasi. Hasil: skrining gizi menunjukkan pasien beresiko malnutrisi. Antropometri menunjukkan pasien dalam status gizi baik. Pemeriksaan biokimia menunjukkan kadar ureum rendah. Pemeriksaan fisik klinis didapatkan pasien merasakan nyeri post sectio caesarea, kepala pusing, perut mulas, kaki belum dapat digerakkan, dan nafsu makan turun. Hasil recall 24 jam dan SQFFQ kurang dari 80% dibandingkan kebutuhan pasien. Diagnosis gizi yang ditegakkan adalah peningkatan energi dan protein serta pembatasan konsumsi garam. Pemberian diet TETP RG dengan tekstur makanan saring bertahap makanan lunak dan biasa sesuai kondisi pasien. Edukasi dilakukan setiap monitoring asupan. Konseling gizi menunjukkan pasien lebih berkomitmen merubah kebiasaan makannya. Kesimpulan: Proses Asuhn Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien Post Sectio Caesarea meliputi pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring evaluasi gizi, edukasi dan konseling gizi. Kata Kunci: Proses Asuhan Gizi Terstandar, Post Sectio Caesarea
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Gizi > Program Studi DIII Gizi |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 05 Jul 2021 02:34 |
Last Modified: | 04 Nov 2021 08:58 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/5875 |
Actions (login required)
View Item |