GUNTARI RESPITA WENY (2011) ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR FISIOLOGIS RUMAH DAN PERILAKU KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH BADRAN JETIS KOTA YOGYAKARTA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
cover.rtf Download (470kB) |
|
Text
ABSTRACT.docx Download (14kB) |
|
Text
INTISARI.docx Download (16kB) |
|
Text
BAB I.docx Download (29kB) |
|
Text
BAB II.docx Download (30kB) |
|
Text
BAB III.docx Restricted to Registered users only Download (30kB) |
|
Text
BAB IV.docx Restricted to Registered users only Download (77kB) |
|
Text
BAB V.docx Download (16kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA CLEAR.docx Download (13kB) |
|
Text
LAMPIRAN DATA REKAP.docx Restricted to Registered users only Download (21kB) |
Abstract
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit terbesar di Indonesia. Selama beberapa tahun ini penyakit ISPA menempati urutan pertama dalam 10 besar penyakit di Puskesmas se kota Yogyakarta. Berdasarkan data dari Puskesmas Jetis Yogyakarta yang paling mendominasi penyakit ISPA yaitu di wilayah Badran Jetis Yogyakarta. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas fisiologis rumah dan perilaku kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA balita di wilayah Badran Jetis Yogyakarta. Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan retrospektif dengan desain case control study. Lokasi penelitian diambil di wilayah Badran Jetis Yogyakarta. Subjek penelitian adalah rumah yang memiliki balita yang menderita ISPA dan non ISPA di wilayah tersebut. Penelitian yang diukur adalah luas ventilasi, luas lantai, pencahayaan, kelembaban dan perilaku kebiasaan merokok anggota keluarga. Secara analitik, pengujian dengan SPSS 16,0 For Windows dengan uji chi square didapatkan p=0,069>0,05 untuk hubungan kelembaban dengan kejadian ISPA pada balita yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara kelembaban dengan kejadian ISPA balita, hubungan antara pencahayaan dengan kejadian ISPA balita didapatkan p=0,020<0,05 yang artinya ada hubungan antara pencahayaan dengan kejadian ISPA balita, hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA balita didapatkan p=0,020<0,05 yang artinya ada hubungan antara ventilasi dengan kejadian ISPA balita dan hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA balita didapatkan p=0,118>0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA balita di wilayah Badran. Berdasarkan hasil tersebut disarankan bagi masyarakat dan instasi terkait untuk memperhatikan faktor fisiologis rumah yang berkaitan dengan penyakit ISPA. Kata Kunci : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Pencahayaan, Kelembaban, Ventilasi, Kebiasaan merokok.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 01 Oct 2020 04:25 |
Last Modified: | 01 Oct 2020 04:25 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4298 |
Actions (login required)
View Item |