ARIFAH KHOIRUN NISA (2011) Faktor Lingkungan Rumah dan Perilaku dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
COVER.docx Download (95kB) |
|
Text
BAB I.docx Download (26kB) |
|
Text
BAB II.docx Download (34kB) |
|
Text
BAB III.docx Restricted to Registered users only Download (39kB) |
|
Text
BAB IV.docx Restricted to Registered users only Download (52kB) |
|
Text
BAB V.docx Download (17kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.docx Download (17kB) |
Abstract
Salah satu penyakit infeksi menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah Tuberkulosis paru BTA positif. Jumlah penderita penyakit ini di masyarakat cukup besar dan memiliki kecenderungan untuk meningkat setiap tahunnya. Penyakit ini berkaitan dengan beberapa faktor, yaitu lingkungan rumah seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, luas ventilasi dan kepadatan hunian; serta factor perilaku seperti kebiasaan membuka jendela dan merokok Tujuan dari penelitian adalah mengetahui faktor lingkungan rumah dan perilaku mana yang berperan sebagai faktor risiko tuberkulosis paru BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan kasus kontrol dan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2011. Dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan, sampel kelompok kasus dan kelompok kontrol diperoleh masing-masing sebanyak 23 orang. Instrumen yang digunakan adalah termohigrometer, lux meter, meteran, dan kuesioner. Analisis data menggunakan Odds Ratio dan Chi square pada taraf signifikan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OR untuk masing-masing factor adalah: kelembaban, 6,476 (95% CI 1,789-23,444, p 0,003); luas ventilasi 4,286, (95% CI 1,246-14,735, p 0,018); pencahayaan, 8,229 (95% CI 2,175-31,132, p 0,001); kepadatan hunian, 2,917 (95% CI 0,879-9,674, p 0,077); kebiasaan membuka jendela, 1,698 (96% CI 0,526-5,472, p 0,375); dan kebiasaan merokok anggota rumah tangga, 1,000 (95% CI 0,297-3,3655, p 1,000). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa yang berperan sebagai faktor risiko di lokasi penelitian adalah kelembaban, luas ventilasi dan pencahayaan; Oleh karena itu kepada masyarakat disarankan untuk menambah genting kaca dan memperbaiki plafon sebagai upaya pencegahan. Kata kunci: TB paru, faktor risiko
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 01 Oct 2020 03:42 |
Last Modified: | 01 Oct 2020 03:42 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4290 |
Actions (login required)
View Item |