EFEKTIFITAS CAMPURAN KOTORAN DAN URIN KELINCI TERHADAP LAMA WAKTU TERBENTUKNYA KOMPOS DAN KUALITAS KOMPOS (UNSUR N, P, DAN K) SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

ADELYA PRASTYANINGTYAS (2011) EFEKTIFITAS CAMPURAN KOTORAN DAN URIN KELINCI TERHADAP LAMA WAKTU TERBENTUKNYA KOMPOS DAN KUALITAS KOMPOS (UNSUR N, P, DAN K) SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
halaman judu aDELl.doc

Download (103kB)
[img] Text
BAB I.doc

Download (49kB)
[img] Text
BAB II.doc

Download (112kB)
[img] Text
BAB III.doc
Restricted to Registered users only

Download (78kB)
[img] Text
BAB IV.doc
Restricted to Registered users only

Download (705kB)
[img] Text
KTI BAB V.doc

Download (38kB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Sampah organik yang ada di Desa Karangmojo Trirenggo Bantul belum dilakukan pengolahan secara baik sehingga menimbulkan masalah. Pemanfaatan yang dapat dilakukan pada sampah organik rumah tangga tersebut adalah melalui pengomposan. Untuk mempercepat waktu pengomposan dapat digunakan kotoran dan urin kelinci yang banyak dipelihara di sana sebagai aktivator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas campuran kotoran dan urin kelinci terhadap lama waktu dan kualitas kompos (unsur N, P, dan K) yang dihasilkan. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan desain post test only with control group. Jumlah sampah organik yang digunakan 38 kg, yang diambil dengan metode integrated sampling. Lama waktu terbentuknya kompos dihitung dari awal pembuatan sampai kompos jadi dengan kriteria warna hitam, berbau tanah, mendekati suhu stabil lingkungan. Unsur N, P, dan K didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium di CV. Che-mix Pratama. Data yang diperoleh dilakukan pengujian dengan uji Anava satu jalan. Lama waktu terjadinya kompos pada kelompok kontrol adalah 52,33 hari, pada kelompok perlakuan 5 gr kotoran dan 15 ml urin kelinci 46,33 hari, kelompok perlakuan 10 gr kotoran dan 15 ml urin kelinci 37,33 hari, kelompok perlakuan 15 gr kotoran dan 15 ml urin kelinci 34 hari. Hasil uji statistik terhadap data tersebut menghasilkan nilai p < 0,001 yang artinya ada perbedaan bermakna secara statistik. Kadar NPK kompos yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan tersebut adalah : 1) Kelompok kontrol N : 0,4066%; P: 0,1926%; K: 0,2197%, 2) Dengan penambahan 5 gr kotoran dan 15 ml urin N: 0,4249%; P: 0,2016%; K: 0,2459%, 3) Dengan penambahan 10 gr kotoran dan 15 ml urin N: 0,4662%; P: 0,2104%; K: 0,2678%, 4) Dengan penambahan 15 gr kotoran dan 15 ml urin N: 0,5530%; P: 0,2421%; K: 0,2893%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kotoran dan urin kelinci dapat dijadikan sebagai akivator untuk mempercepat pengomposan. Penambahan yang paling efektif adalah 15 gr kotoran dan 15 ml urin kelinci, kadar N, P, dan K kompos yang dihasilkan sudah melebihi standar. Kata Kunci : Kotoran kelinci, urin kelinci, aktivator, kompos, NPK.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: editor ed
Date Deposited: 01 Oct 2020 03:02
Last Modified: 01 Oct 2020 03:02
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4282

Actions (login required)

View Item View Item