WAHYU WIDYANTORO (2011) PENGARUH FORMULASI TEH DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) SEBAGAI CAMPURAN TEH TERHADAP ZONA DAYA HAMBAT MIKROBIA ANTIDIARE Shigella dysenteriae. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Cover Depan.doc Download (367kB) |
|
Text
BABI01.doc Download (56kB) |
|
Text
BAB II.doc Download (136kB) |
|
Text
BAB III TERBARU.doc Restricted to Registered users only Download (91kB) |
|
Text
BAB IV.doc Restricted to Registered users only Download (167kB) |
|
Text
BAB V.doc Download (35kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.doc Download (31kB) |
|
Text
lampiran dpkai.doc Restricted to Registered users only Download (41MB) |
Abstract
Latar Belakang : Daun kering jambu biji yang digiling halus diketahui mempunyai kandungan tanin sampai sekitar 17 %. Senyawa ini mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui campuran teh daun jambu biji untuk memperoleh zona daya hambat Shigella dysenteriae dan yang paling disukai panelis. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian True Eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design. Bahan yang digunakan adalah daun teh dan daun jambu biji yang dijadikan teh. Setelah itu dibuat infusa dengan formulasi teh daun jambu biji dengan campuran 0 : 100 atau 100% teh daun jambu biji , 25 : 75 atau 25 % campuran daun jambu biji , 50 : 50 atau 50 % campuran daun jambu biji , 75 : 25 atau 75 % campuran daun jambu biji dan 100 : 0 atau 100% dau jambu biji. Selanjutnya dilakukan pengujian antibakteri ini mengunakan metode dilusi kemudian hasilnya diuji dengan SPSS secara analitik menggunakan Anava Satu Jalan dengan taraf sig 0,000 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan Hα diterima. Uji organoleptik dengan mengunakan 20 panelis yang hasilnya disampaikan secara deskritif. Hasil : Rata-rata diameter zona daya hambat formulasi teh daun jambu biji pada formulasi 100% daun jambu adalah 13 mm, formulasi 75% daun jambu adalah 11,33 mm, 50% daun jambu adalah 9,67 mm, 25% daun jambu adalah 8 mm, dan formulasi 0% daun jambu atau 100% daun teh sebagai kontrol adalah 8 mm. Berdasarkan analisa One Way anova diperoleh sig = 0,000 yang artinya ada beda antara formulasi teh daun jambu biji. Kesimpulan : Ada pengaruh yang bermakna dari formulasi teh daun jambu biji terhadap zona daya hambat Shigella dysenteriae. Formulasi campuran 100% daun jambu biji adalah formulasi teh daun jambu biji yang paling efektif terhadap zona daya hambat Shigella dysenteriae Kata kunci: Teh, daun jambu biji, uji kepekaan, zona hambat, Shigella dysenteriae, organoleptik
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 01 Oct 2020 02:42 |
Last Modified: | 01 Oct 2020 02:42 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4278 |
Actions (login required)
View Item |