WINDARTI (2010) PEMANFAATAN LIMBAH CAIR AIR REBUSAN KEDELAI SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.
Text
BAB I.doc Download (41kB) |
|
Text
BAB II.doc Download (126kB) |
|
Text
BAB III.doc Restricted to Registered users only Download (90kB) |
|
Text
BAB IV.docx Restricted to Registered users only Download (70kB) |
|
Text
BAB V.docx Download (15kB) |
Abstract
Industri tempe merupakan salah satu industri makanan tradisional yang masih banyak berkembang di masyarakat Indonesia. Industri tempe adalah salah satu industri yang biasanya menghasilkan limbah organik, bahan organik yang banyak terkandung dalam limbah cair antara lain : Phosphor, Kalium, Nitrogen, karbohidrat, protein, garam mineral,kalori, dll. namun industri ini banyak yang merupakan industri kecil menengah, sehingga sebagian besar limbah yang dihasilkan belum banyak dimanfaatkan, bahkan cenderung terbaikan. Jika pemilik industri tidak mengolah limbah yang dihasilkan akan dapat menimbulkan pencemaran yang lebih besar. Sehingga tantangan yang harus diadapi saat ini adalah bagaimana menciptakan badan usaha yang dapat meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi pembuatan pupuk organik cair yang terbaik, besarnya kandungan C, N, P, K, CN ratio pada masing-masing formulasi dan perbedaan antara formulasi I dan formulasi II. Pembuatan pupuk organik cair cara Mutawakil dengan mengambil perbedaan gula. Penggunaan gula pada penelitian ini adalah 25 gr pada formula si Idan 50 gr pada formulasi II yang masing-masing dilarutkan dalam 100 ml air. Penelitian ini merupakan penelitian experiment dengan jenis penelitian true experiment dengan menggunakan desain static group comparisson, menggunakan uji statistik T-Test Bebas. Penelitian ini α= 95% atau 0,05. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji laboratorium pada tanggal 28 juni 2010 ini menunjukkan terdapat kandungan C, N, P, K, C/N rasio pada masing-masing formulasi pupuk cair. Kandungan hara rata-rata pada formulasi I adalah : Carbon-organik sebesar 13605,353 mg/l, Nitrogen 1128,6 mg/l, Phosphor 3657,75 mg/l, Kalium 1238,6 mg/l, C/N rasio 12,05 %. Sedangkan pada formulasi II adalah Carbon-organik 14319,85 mg/l, Nitrogen 1180,83 mg/l, Phosphor 3679,736 mg/l, Kalium 1324,6 mg/l, C/N rasio 12,15 %. Kandungan unsur hara pada formulasi I dan formulasi II menunjukkan hasil yang baik dan dapat dimanfaatkan. Namun berdasarkan hasil uji statistik, tidak terdapat perbedaan antara pupuk cair formulasi I dan II. Hasil pupuk organik cair air rebusan kedelai ini telah sesuai dengan standard pupuk organik cair yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan tahun 2005. Pupuk organik cair ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman dan tanah tergantung pada kebutuhan tanaman dan kandungan hara tanah. Limbah cair dari air rebusan kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair, kedua jenis formulasi ini dapat dipakai karena berdasarkan hasil uji tidak terdapat perbedaan kandungan antara formulasi I dan formulasi II. Kata kunci : Limbah Cair Air Rebusan Kedelai, Pupuk Organik Cair, Formulasi I, Formulasi II, Kandungan Unsur C, N, P, K, C/N Rasio, Suhu pH.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 30 Sep 2020 00:58 |
Last Modified: | 30 Sep 2020 00:58 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4236 |
Actions (login required)
View Item |