RUSTINA ARDANINGSIH (2009) PERBEDAAN LAJU PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea) ANTARA YANG DIBERI PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH CAIR RENDAMAN TEMPE KEDELAI DENGAN LIMBAH JEROAN IKAN TAHUN 2009. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
COVER KTI TINA.rtf Download (1MB) |
|
Text
BaB 1 (Revisi slesai).rtf Download (120kB) |
|
Text
Bab 2 (Revisi slesai).rtf Download (263kB) |
|
Text
BAB 3 (Revisi selesai).rtf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
|
Text
BAB IV - V (revisi selesai).rtf Restricted to Registered users only Download (243kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.rtf Download (59kB) |
|
Text
Lampiran 5.doc Restricted to Registered users only Download (9MB) |
|
Text
Lampiran 6.rtf Restricted to Registered users only Download (80kB) |
|
Text
Lampiran 7.rtf Restricted to Registered users only Download (380kB) |
|
Text
Lampiran 8.rtf Restricted to Registered users only Download (156kB) |
Abstract
Limbah industri pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung bahan-bahan organik. Dalam rangka menanggulangi efek yang ditimbulkan dari limbah cair rendaman tempe kedelai dan limbah jeroan ikan yang tidak dimanfaatkan tersebut, maka penulis akan memanfaatkannya menjadi pupuk organik cair terhadap laju pertumbuhan sawi hijau. Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya laju pertumbuhan sawi hijau yang paling tinggi antara yang diberi pupuk organik cair dari limbah cair rendaman tempe kedelai dengan limbah jeroan ikan. Metode penelitan ini merupakan eksperimen dengan menggunakan desain Post Test With Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan masing-masing perlakuan 15 kali pengulangan. Perbedaan jumlah helai daun tanaman sawi hijau pada minggu ke-6 diperoleh hasil rerata yang di beri perlakuan dengan pupuk organik rendaman tempe kedelai sebesar 5,77 helai, pupuk organik jeroan ikan sebesar 8,67 helai, dan kontrol yaitu 4,80 helai. Hasil uji statistik Anava satu jalan diketahui Sig. sebesar 0.000 (α < 0.05). Dengan demikian ada perbedaan jumlah helai daun tanaman sawi hijau antara yang diberi pupuk organik jeroan ikan, pupuk organik rendaman tempe kedelai dan kontrol. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah helai daun tanaman sawi hijau yang paling banyak antara ketiga perlakuan digunakan uji LSD diketahui Sig. sebesar 0.000 (α < 0.05) yang berarti pupuk jeroan ikan memberikan hasil yang paling banyak dibandingkan dengan limbah rendaman tempe kedelai dan kontrol. Sedangkan perbedaan panjang tanaman sawi hijau pada minggu ke-6 diperoleh hasil rerata yang di beri pupuk organik rendaman tempe kedelai sebesar 27,71 cm, pupuk organik jeroan ikan sebesar 35,39 cm, dan kontrol yaitu 21,64 cm. Hasil uji statistik Anava satu jalan diketahui Sig. sebesar 0.000 (α < 0.05). Dengan demikian ada perbedaan panjang tanaman sawi hijau antara yang diberi pupuk organik jeroan ikan, pupuk organik rendaman tempe kedelai dan kontrol. Selanjutnya dilakukan uji LSD diketahui Sig. 0.000 (α < 0.05) yang berarti pupuk jeroan ikan memberikan hasil yang paling tinggi dibandingkan dengan limbah rendaman tempe kedelai dan kontrol. Kesimpulan dalam penelitian ini pupuk organik jeroan ikan memberikan hasil yang paling baik terhadap laju pertumbuhan sawi hijau (Brassica juncea) dibandingkan dengan pupuk organik cair rendaman tempe kedelai dan kontrol. Kata kunci : pupuk organik cair, limbah cair rendaman tempe kedelai, limbah jeroan ikan, laju pertumbuhan sawi hijau (Brassica juncea)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 28 Sep 2020 02:07 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 02:07 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4152 |
Actions (login required)
View Item |