NAMIRA, DAROJATUL KAROMAH (2025) PENGARUH PENGGUNAAN PASTA GIGI NON SODIUM LAURYL SULFATE DALAM PEMBENTUKAN PLAK PADA PENGGUNA ORTODONTI. Skripsi thesis, poltekkes kemenkes yogyakarta.
|
Text
AWAL.pdf Download (950kB) |
|
Text
ABSTRACK.pdf Download (515kB) |
|
Text
CHAPTER 1.pdf Download (459kB) |
|
Text
CHAPTER 2.pdf Download (543kB) |
|
Text
CHAPTER 3.pdf Restricted to Registered users only Download (512kB) |
|
Text
CHAPTER 4.pdf Restricted to Registered users only Download (673kB) |
|
Text
CONCLUTION.pdf Download (412kB) |
|
Text
REFERENCE.pdf Download (465kB) |
|
Text
APPENDICE.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
PENGARUH PENGGUNAAN PASTA GIGI NON SLS (SODIUM LAURYL SULFATE) DALAM PEMBENTUKAN PLAK PADA PEMAKAI ORTODONTI Namira Darojatul Karomah1, Sutrisno2, Diani Sulistiawati3 1,2,3Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Kyai Mojo, No. 54 Bener, Tegalrejo, Yogyakarta email : nananamira28@gmail.com, sutrisnossit@gmail.com, diani.sulistiawati@poltekkesjogja.ac.id ABSTRAK Latar Belakang: Survei Kesehatan Indonesia menunjukkan 56,9% orang rutin menyikat gigi sehari-hari, namun hanya 6,2% menggunakan teknik yang dianjurkan dua kali sehari. Pengguna ortodonti paling rentan terhadap masalah kesehatan gigi dengan prevalensi 88%, karena alat ortodonti menempel pada gigi dan memicu penumpukan plak. Pasta gigi penting untuk membersihkan gigi dan menghambat pertumbuhan bakteri. Pasta gigi non SLS direkomendasikan bagi pengguna ortodonti untuk mengurangi risiko iritasi akibat gesekan alat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasta gigi non-SLS terhadap pembentukan plak pada pemakai ortodonti. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan pendekatan Quasi Experiment. Subjek penelitian adalah siswa pengguna ortodonti di SMA Negeri 01 Sentolo, Kulon Progo, yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen (pasta gigi non-SLS) dan kelompok kontrol (pasta gigi SLS). Pengukuran plak dilakukan sebelum dan sesudah menyikat gigi pada interval waktu 0, 5, 10, dan 15 menit. Data analisis menggunakan uji Mann Whitney untuk membandingkan perbedaan antara kedua kelompok. Hasil : Uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p = 0,000), yang mengindikasikan efektivitas pasta gigi non-SLS dalam menurunkan pembentukan plak. Kelompok eksperimen menunjukkan penurunan skor plak yang lebih besar dibandingkan kelompok kontrol, yang menandakan efektivitas intervensi yang diberikan dalam mengurangi pembentukan plak gigi. Kesimpulan : Penggunaan pasta gigi non-SLS terbukti memberikan pengaruh dalam menurunkan pembetukan plak pada pengguna ortodonti. Temuan ini mendukung penggunaan pasta gigi non-SLS sebagai pilihan yang lebih aman dan efektif dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kata Kunci : Pasta gigi non SLS, plak gigi, ortodonti, Sodium Lauryl Sulfate
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Pasta gigi non SLS, plak gigi, ortodonti, Sodium Lauryl Sulfate |
| Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
| Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan Gigi > Program Studi Sarjana Terapan Terapi Gigi |
| Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
| Date Deposited: | 17 Dec 2025 07:19 |
| Last Modified: | 17 Dec 2025 07:28 |
| URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/21447 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
