Poetri, Jessica Angelia (2025) HUBUNGAN POSISI TRENDELENBURG DENGAN KETINGGIAN LEVEL BLOK PADA PASIEN SPINAL ANESTESI DI RSUD DR. CHASBULLAH ABDULMAJID KOTA BEKASI. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
|
Text (Cover)
1. Awal.pdf.pdf Download (8MB) |
|
Text (Abstrak)
2. Abstract.pdf.pdf Download (56kB) |
|
Text (Chapter 1)
3. Chapter 1.pdf.pdf Download (101kB) |
|
Text (Chapter 2)
4. Chapter 2.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) |
|
Text (Chapter 3)
5. Chapter 3.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
|
Text (Chapter 4)
6. Chapter 4.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) |
|
Text (Conclusion)
7. Conclusion.pdf.pdf Download (87kB) |
|
Text (References)
8. References.pdf.pdf Download (91kB) |
|
Text (Appendics)
9. Appendics.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (FULL SKRIPSI)
Jessica Angelia Poetri_P07120321023.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Latar Belakang : Salah satu kegagalan terbanyak dalam spinal anestesi yaitu kurangnya ketinggian blok spinal anestesi yang menyebabkan pasien tidak nyaman hingga merasakan sakit saat pembedahan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi ketinggian level blok spinal anestesi salah satunya posisi setalah induksi spinal anestesi. Tujuan : Mengetahui hubungan posisi trendelenburg dengan ketinggian level blok pada pasien spinal anestesi di RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitiik dengan desain cross-sectional. Populasi adalah semua pasien yang menjalani spinal anestesi di RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi. Teknik sampling menggunakan accidental sampling dengan sampel berjumlah 88 responden. Uji yang digunakan yaitu Chi-Square. Hasil : Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki (72.7%). Mayoritas responden berusia lebih dari 55 tahun (44.3%). Berdasarkan IMT responden paling banyak pada IMT normal (69.3%). Sedangkan mayoritas penusukan paling banyak di L3-L4 (65.9%). Ketinggian level blok spinal anestesi dengan posisi trendelenburg pada mayoritas pada ketinggian thorakalis 7- 9 (79.5%). Sedangkan, ketinggian level blok spinal anestesi posisi supinasi pada ketinggian thorakalis 10 (72.7%). Hasil penelitian menggunakan Chi-Square didapatkan (p=0.000) dan koefisien kontigensi 0.464 Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara posisi trendelenburg dengan ketinggian level blok pada pasien spinal anestesi di RSUD dr. Chabullah Abdulmajid Kota Bekasi dengan keeratan sedang. Kata Kunci : trendelenburg, level blok, spinal anestesi
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Kata Kunci/Keyword Abstrak: | Trendelenburg, level blok, spinal anestesi |
| Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
| Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan > Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi |
| Depositing User: | Mahasiswa Polkesyogya |
| Date Deposited: | 19 Aug 2025 10:17 |
| Last Modified: | 19 Aug 2025 10:17 |
| URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/20693 |
Actions (login required)
 |
View Item |
