Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny.A Usia 29 Tahun G4P3Ab0Ah3 di Puskesmas Gondokusuman 1

Lina Wahyu Merita Sari and Sumarah, SSiT., MPH and Yani Widyastuti, M.Keb (2016) Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ny.A Usia 29 Tahun G4P3Ab0Ah3 di Puskesmas Gondokusuman 1. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
cover.pdf

Download (198kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (248kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (267kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (235kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (128kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (91kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (151kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (349kB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Penyebab kematian ibu salah satunya perdarahan yaitu sebesar 30,3%, sedangkan penyebab AKB salah satunya yaitu BBLR. Multigravida merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan dan BBLR. Di Kota Yogyakarta ibu hamil yang memiliki faktor risiko multigravida sebanyak 9,6%, sedangkan untuk menurunkan terjadinya perdarahan dan BBLR digunakan deteksi dini faktor risiko melalui cakupan ANC yang tinggi. Asuhan berkesinambungan atau Continuity of Care (CoC). Asuhan berkesinambungan ditujukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat risiko multigravida dimulai dari ANC yang teratur sehingga dapat dipantau kesejahteraan ibu dan pertumbuhan janin untuk mencegah terjadinya perdarahan dan BBLR. Asuhan berkesinambungan selanjutnya yaitu persalinan, BBL/Neonatus, nifas dan KB secara umum berlangsung normal hanya lebih menekankan pada dukungan psikologis Secara umum keluhan yang dirasakan yaitu mengenai psikologis kurang dukungan dikarenakan suami belum memberikan kabar. Puncak emosi ibu muncul pada hari keenam postpartum yang mengakibatkan air susu ibu (ASI) hanya keluar sedikit pada payudara kiri, asuhan yang diberikan yaitu tetap member dukungan emosional, informatif, dan fisik ditambah ibu harus focus pada bayinya serta yakin dapat memberikan ASI lagi, akhirnya pada hari ketujuh ASI mulai keluar. keluhan lain mengenai ketidaknyamanan fisiologis cukup diberikan konseling. Pada asuhan KB ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan ibu tidak masuk sasaran KB.Asuhan tidak seluruhnya dilakukan sendiri, beberapa mengambil catatan medis. Sehingga asuhan yang mengambilcatatan medis dituliskan riwayat. Asuhan hamil sampai nifas dilakukan sesuai dengan pedoman sehingga tidak diperoleh komplikasi dan untuk psikologi, ibu mulai bangkit bekerja pada hari ke 24 postpartum. Asuhan kebidanan secara keseluruhan sudah baik, hanyak perlu diperbaiki perihal pengkajian yang harus dilakukan secara menyeluruh untuk mendeteksi faktor risiko. Diharapkan kedepannya pelayanan dapat dilakukan berkesinambungan sehingga melalui pengkajian menyeluruh dan berkesinambungan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined])
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi DIII Kebidanan
Depositing User: analis
Date Deposited: 17 Sep 2019 07:51
Last Modified: 22 Jun 2020 04:48
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/1793

Actions (login required)

View Item View Item