Putri, Rie Farisa (2024) PEMERIKSAAN KADAR SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) PADA SERUM PENDERITA TUBERCULOSIS YANG MENGKONSUMSI OAT DIPERIKSA SEGERA DAN DISIMPAN 4 JAM PADA SUHU 20-26ᵒC. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Awal.pdf Download (811kB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (162kB) |
|
Text
Chapter 1.pdf Download (185kB) |
|
Text
Chapter 2.pdf Download (325kB) |
|
Text
Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
|
Text
Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) |
|
Text
Conclusion.pdf Download (108kB) |
|
Text
References.pdf Download (189kB) |
|
Text
Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Tuberculosis adalah penyakit menular yang berpotensi fatal dan biasanya menyerang paru-paru. Mayoritas penderita TB tidak menunjukkan gejala apa pun. Hepatotoksis yang diinduksi obat anti tuberkulosis (oat) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh efek samping penggunaan oat. Pemeriksaan fungsi hati contohnya pemeriksaan SGOT. Menurut Permenkes Nomor 43 Tahun 2013 beberapa specimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan memperhatikan jenis pemeriksaaan yang akan diperiksa. Persyaratan penyimpanan beberapa specimen untuk beberapa pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis specimen, antikoagulan/pengawet dan wadah serta stabilitasnya. Tujuan Penelitian : Mengetahui apakah pada serum penderita tuberculosis yang mengkonsumsi OAT diperiksa secara langsung dan disimpan 4 jam pada suhu 20-26ᵒC dapat digunakan kembali untuk pemeriksaan 4 jam pada suhu 20-26ᵒC Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian jenis Pre Eksperimen dengan desain penelitian One-Group Pretest-Post-Test Design. Sampel yang digunakan berupa serum yang terdiri dari 2 penanganan yang berasal dari 40 responden. Pengolahan serum dilakukan dengan menggunakan 3 microtube. Serum pada microtube pertama akan dilakukan pemeriksaan kadar SGOT dengan segera dan microtube kedua dilakukan pemeriksaan kadar SGOT setelah disimpan selama 4 jam pada suhu ruang 20-26ᵒC. Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian ini menunjukan rata rata kadar SGOT pasien Tuberculosis yang mengkonsumsi OAT yang diperiksa segera adalah 25,35 U/L, sedangkan pada sampel yang disimpan serumnya selama 4 jam dan 8 jam adalah 27 U/L dengan selisih rata rata 0,65 U/L (2,4%) dengan selisih perbedaan yang tidak signifikan bermakna. Kesimpulan : Kesimpulan pada penelitian ini adalah serum pada penderita Tuberculosis yang mengkonsumsi OAT yang disimpan 4 jam pada suhu 20-26ᵒC boleh digunakan untuk pemeriksaan kadar SGOT Kata Kunci : SGOT, Serum Pasien Tuberculosis, Lama Penyimpanan, Suhu 20-26ᵒC, Penundaan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi DIII Teknologi Laboratorium |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 05 Sep 2024 04:49 |
Last Modified: | 05 Sep 2024 04:49 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/17005 |
Actions (login required)
View Item |