Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Posyandu Sirsak

Jayanti, Maya Rosvita Adi (2024) Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Posyandu Sirsak. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text (Cover)
Awal.pdf

Download (604kB)
[img] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (96kB)
[img] Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf

Download (229kB)
[img] Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf

Download (444kB)
[img] Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf

Download (402kB)
[img] Text (Conclusion)
Conclusion.pdf

Download (111kB)
[img] Text (References)
References.pdf

Download (137kB)
[img] Text (Lampiran)
Appendices.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Naskah Skripsi)
MAYA ROSVITA ADI JAYANTI_P07124220050.pdf

Download (2MB)
Official URL: https://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Kabupaten Sleman memiliki prevalensi balita stunting yang tinggi karena masih berada diatas target nasional sebesar 14%. Salah satu puskesmas di Kabupaten Sleman, Puskesmas Mlati II menunjukkan angka stunting yang melebihi prevalensi kabupaten. Salah satu faktor kejadian stunting adalah balita tidak mendapatkan ASI eksklusif dan MPASI sesuai usianya. ASI sebagai makanan alami terbaik yang dapat memenuhi semua kebutuhan bayi hingga enam bulan dilanjutkan dengan pemberian MPASI untuk tumbuh kembangnya hingga 24 bulan. Tujuan: Mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dan MPASI dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Posyandu Sirsak. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain crossectional. Penelitian ini dilaksanakan di bulan April 2024. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Posyandu Sirsak. Sampel yang digunakan sebanyak 30 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Analisa data menggunakan Chi Square. Hasil: Terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif p-value 0,026 dan riwayat pemberian MPASI p-value 0,025 dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan usia ibu p-value 0,443, tingkat pendidikan p-value 0,228, status pekerjaan p-value 0,427, BBLR p-value 1,000, dan pendaptan keluarga p-value 0,665 dengan kejadian stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat pemberian MPASI lebih berhubungan signifikan secara statistik daripada riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita usia 24-59 bulan ditandai dengan p-value 0,038. Kesimpulan: Terdapat hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dan MPASI dengan kejadian stunting dimana riwayat pemberian MPASI lebih berhubungan signifikan secara statistik pada balita usia 24-59 bulan di Posyandu Sirsak. Kata kunci: ASI eksklusif, balita, MPASI, stunting

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 25 Oct 2024 05:08
Last Modified: 25 Oct 2024 05:08
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/16224

Actions (login required)

View Item View Item