Hubungan Panjang Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di UPTD Puskesmas Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2022

Mulyasari, Iis Indah (2023) Hubungan Panjang Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di UPTD Puskesmas Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2022. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text (Cover)
AWAL.pdf

Download (549kB)
[img] Text (Abstrak)
ABSTRACK.pdf

Download (39kB)
[img] Text (Bab I)
CHAPTER 1.pdf

Download (139kB)
[img] Text (Bab II)
CHAPTER 2.pdf

Download (225kB)
[img] Text (Bab III)
CHAPTER 3.pdf

Download (250kB)
[img] Text (Bab IV)
CHAPTER 4.pdf

Download (143kB)
[img] Text (Bab V)
CONCLUSION.pdf

Download (86kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
REFERENCE.pdf

Download (164kB)
[img] Text (Lampiran)
ATTACHMENT.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Permasalahan igizi imerupakan iancaman idi idunia, iada i165 ijuta ianak dibawah limaitahun dalam ikondisi igizi itidak ibaik idan i90% ilebih iberada idi Afrika daniAsia. Stunting ipada ianak imerupakan ikondisi igagal ipertumbuhan ibaik itubuh imaupun iotak iyang idisebabkan ikekurangan igizi idalam iwaktu iyang ilama. iStunting imerupakan isalah isatu imasalah iyang imenghambat iperkembangan imanusia isecara iglobal. Tujuan Penelitian : Untuk imengetahui ihubungan ipanjang ibadan ilahir idengan ikejadian istunting ipada ibalitaidi Puskesmas iSungaiselan,iBangka iTengah Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain case control. Dalam penelitian ini terdapat sebanyak 76 balita, terdiri dari 38 kelompok kasus dan 38 kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini yaitu lembar pengumpulan data. Analisis yang digunakan yaitu uji Chi-Square untuk mengetahui adanya hubungan yang bermakna. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok balita stunting, mayoritas riwayat panjang badan lahir balita yaitu tergolong pendek (<48 cm) sebanyak 63,1%. Sedangkan pada kelompok tidak stunting, mayoritas responden memiliki riwayat panjang badan lahir balita yaitu tergolong normal (>48 cm) sebanyak 71,1%. Variabel panjang badan lahir balita memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian stunting pada balita (p=0,005) dan 4,207 kali dapat memengaruhi kejadian stunting pada balita (OR 4,207, 95% CI, 1,6075-11,0146). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan pada panjang badan lahir balita terhadap kejadian stunting pada balita di Puskesmas Sungaiselan, Bangka Tengah. Balita yang memiliki panjang badan lahir pendek berkecenderungan 4 kali untuk mengalami stunting. Kata Kunci : gizi, stunting, panjang badan lahir

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 25 Oct 2024 04:59
Last Modified: 25 Oct 2024 04:59
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/13913

Actions (login required)

View Item View Item