DYNA AMANI FADILLAH (2020) REVIEW LITERATUR : HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR). ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA.
Text
AWAL.DOC-dikonversi.pdf Download (415kB) |
|
Text
ABSTRACT.DOC-dikonversi.pdf Download (38kB) |
|
Text
Chapter1.doc-dikonversi.pdf Download (112kB) |
|
Text
Chapter2.doc-dikonversi.pdf Download (171kB) |
|
Text
Chapter3.doc-dikonversi.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
|
Text
Chapter4.doc-dikonversi.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
|
Text
Conclusion.doc-dikonversi.pdf Download (37kB) |
|
Text
Reference.doc-dikonversi.pdf Download (95kB) |
|
Text
Appendices.doc-dikonversi.pdf Restricted to Registered users only Download (727kB) |
Abstract
Latar belakang: Salah satu penyebab kematian pada masa neonatal yaitu bayi berat lahir rendah (BBLR) yang masih merupakan masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan neonatal. BBLR disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya preeklampsia, preeklampsia ialah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan adanya gangguan organ. Tujuan: untuk Mengetahui hubungan preeklampsia dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Metodologi: Pencarian artikel menggunakan BMC Journal, JBR Journal, PubMed, Garuda Ristekbrin, Portal Garuda untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Hasil: preeklampsia pada gangguan hipertensi dikaitkan dengan kejadian BBLR tertinggi, 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada wanita non-preeklampsia (15,04% vs 1,50%). Dalam regresi linier, merokok dan preeklampsia dikaitkan dengan BBLR yang lebih rendah (b=-0,29;p=0,008,dan b=-0,67; p<0,0001). Preeklampsia merupakan faktor yang menyebabkan BBLR dengan OR=2.48. diantara berbagai faktor lainnya, preeklampsia ditemukan sebagai prediktor signifikan dari BBLR (OR = 4,25, 95% CI: 1,17-15,35). Ibu yang mengalami preeklamsia akan memiliki resiko melahirkan bayi dengan BBLR dengan nilai OR=2.286. ibu hamil dengan preeklampsia kemungkinan berisiko 12,69 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR. Diskusi: Preeklampsia pada ibu akan menyebabkan pembuluh darah yang memasok plasenta berdiameter terlalu sempit. Kegagalan pembuluh arteri spiralis meternal untuk berdilatasi akan menggangu perkembangan janin dan menimbulkan iskemia plasenta. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia kronis dan gangguan pertumbuhan janin yang dapat berakhir pada berat badan lahir rendah/BBLR. Kesimpulan: Terdapat hubungan preeklampsia dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Kata kunci: BBLR, preeklampsia
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Gizi |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 05 Jul 2021 03:36 |
Last Modified: | 04 Nov 2021 08:56 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4898 |
Actions (login required)
View Item |