ESTRI SUKO SUHARTININGSIH (2009) PENGARUH PENERAPAN HACCP TERHADAP MASA SIMPAN PADA INDUSTRI MAKANAN KUE BASAH. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
COVER baru.rtf Download (1MB) |
|
Text
Bab I baru.rtf Download (37kB) |
|
Text
BAB II baru.rtf Download (514kB) |
|
Text
BAB III baru.rtf Restricted to Registered users only Download (72kB) |
|
Text
BAB IV baru.rtf Restricted to Registered users only Download (614kB) |
|
Text
BAB V baru.rtf Download (27kB) |
|
Text
daftar pustaka.doc Download (26kB) |
|
Text
lampiran 1.doc Restricted to Registered users only Download (576kB) |
|
Text
lampiran 2.doc Restricted to Registered users only Download (94kB) |
|
Text
lampiran 3.doc Restricted to Registered users only Download (52kB) |
|
Text
lampiran 4.rtf Restricted to Registered users only Download (56kB) |
Abstract
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2009 di unit produksi kue klepon diketahui bahwa dalam penerapan hygiene perorangan pada tenaga penjamah makanan baru sebatas mencuci tangan dan tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, penutup kepala, dan dalam melakukan peracikan tidak di meja peracikan melainkan di lantai. Masa simpan kue klepon adalah dua hari. Jangkauan pemasaran kue klepon sangat dipengaruhi oleh masa simpan. Masa simpanan kue klepon dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya, pemilihan bahan baku, proses pengolahan, dan tempat penyimpanan. Faktor-faktor tersebut memberi peluang masuknya mikroorganisme dalam makanan, sehingga dapat menyebabkan makanan mudah mengalami pembusukan maka perlu dilakukan rencana HACCP. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) pada industri makanan kue basah terhadap masa simpan. Jenis penelitian adalah Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-postest. Sampel dalam penelitian ini adalah 120 sampel sebagai kelompok yang dilakukan perlakuan penerapan HACCP dan 120 sampel sebagai kelompok yang tidak dilakukan perlakuan penerapan HACCP. Unit analisa sample adalah pemeriksaan sifat fisik organoleptik meliputi warna, bau, rasa dan tekstur serta masa simpan kue klepon (jam) dengan teknik pengambilan sampelnya menggunakan metode random sampling. Kemudian data yang didapat diolah dengan uji T-test Bebas. Berdasarkan data hasil uji T-test dapat menunjukkan bahwa pada kelompok kue klepon tanpa penerapan HACCP dengan nilai sig 2 tailed 0,002 < 0,05 dengan nilai batas bawah -12.769 dan nilai batas atas -5.365. Pada kelompok kue klepon dengan rencana penerapan HACCP dengan nilai sig 2 tailed 0,003 < 0,05 dengan nilai batas bawah -12.886 dan nilai batas atas -5.247. Berarti ada perbedaan yang bermakna masa simpan antara kue klepon tanpa dan dengan rencana HACCP. Kata Kunci : Penerapan HACCP, Masa Simpan, Industri Kue Basah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 28 Sep 2020 02:27 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 02:27 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4155 |
Actions (login required)
View Item |