Baiq Yunianti Rahayu Mulyani (2020) HUBUNGAN KONSUMSI TABLET BESI DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI PUSKESMAS PLERET DAN SEWON II. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (323kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (236kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (210kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (87kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (167kB) |
|
Text
L A M P I R A N.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Tujuan program suplementasi zat besi ibu hamil salah satunya menurunkan persentase BBLR. Dinkes Bantul telah melaporkan peningkatan capaian pemberian tablet tambah darah sebesar 2,35% dari tahun 2017 sampai 2018 dan dalam periode yang sama terjadi peningkatan prevalensi BBLR dari 3,79% menjadi 3,80%. Tujuan : Mengetahui hubungan konsumsi tablet besi dengan kejadian BBLR di Puskesmas Pleret dan Sewon II. Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Subyek penelitian adalah ibu dari bayi yang lahir di wilayah kerja Puskesmas Pleret dan Sewon II. Besar sampel yang digunakan adalah 126 responden. Variabel independen yaitu jumlah konsumsi tablet besi ibu selama hamil diukur dengan formulir google dan buku KIA. Variabel dependen yaitu kejadian BBLR diperoleh dari data register persalinan Puskesmas. Variabel perancu yaitu usia, paritas, jarak kehamilan, tingkat pendidikan, IMT, dan frekuensi ANC yang diukur dengan formulir google dan buku KIA. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling. Analisis dengan Chi Square dan regresi logistik. Hasil Penelitian : Hasil analisis bivariat menunjukkan kejadian BBLR tidak berhubungan signifikan dengan konsumsi tablet besi (p=0,512). Kejadian BBLR berhubungan signifikan dengan karakteristik pendidikan ibu (p=0,027, OR=3,55). Kejadian BBLR juga tidak berhubungan signifikan dengan usia ibu (p=0,328), paritas (p=0,513), jarak kehamilan (p=0,852), frekuensi ANC (p=1) dan IMT (p=0,252). Hasil analisis multivariat menunjukkan kejadian BBLR paling dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu (p=0,015, OR=3,79). Kesimpulan : Tidak ada hubungan konsumsi tablet besi dengan kejadian BBLR. Bayi berat lahir rendah 3,8 kali lebih berisiko lahir dari ibu dengan latar belakang pendidikan dasar dibandingkan ibu dengan latar belakang pendidikan menengah keatas. Kata kunci : konsumsi tablet besi, berat lahir, BBLR
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 14 Sep 2020 01:28 |
Last Modified: | 27 Sep 2021 03:35 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/3742 |
Actions (login required)
View Item |