Faktor Risiko Berat Lahir dan Umur Kehamilan terhadap Kejadian Kematian Neonatal Dini pada Bayi Asfiksia di RSUD Wonosari Tahun 2011 – 2012

Adinda Oktaviani (2016) Faktor Risiko Berat Lahir dan Umur Kehamilan terhadap Kejadian Kematian Neonatal Dini pada Bayi Asfiksia di RSUD Wonosari Tahun 2011 – 2012. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
NASKAH PUBLIKASI.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 5 February 2018.
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (277kB)

Abstract

INTISARI Faktor Risiko Berat Lahir dan Umur Kehamilan Terhadap Kejadian Kematian Neonatal Dini pada Bayi Asfiksia di RSUD Wonosari Tahun 2011 – 2012 Adinda Oktaviani 1 , Margono 2 , Yuni Kusmiyati 3 Latar Belakang : Asfiksia neonatorum menjadi penyebab kematian 19%dari 5 juta kematian neonatal.Faktor penting yang mempengaruhi ketahanan hidup neonatus dengan asfiksia, antara lain umur kehamilan atau maturitas dan berat lahir. Kemungkinan harapan hidup meningkat jelas sebesar 94% pada berat lahir lebih dari 1500 gram atau pada umur kehamilan diatas 32 minggu. Kematian neonatal dengan faktor penyebab asfiksia di Kabupaten Gunungkidul juga mengalami peningkatan 31,4% tahun 2011 menjadi 32,6% tahun 2012. Tujuan : Diketahuinya besar risiko berat lahir dan umur kehamilan terhadap kejadian kematian neonatal dini pada bayi asfiksia. Metode Penelitian : Penelitian analitik observasional dengan pendekatan Case-Control menggunakan data sekunder rekam medik. Sampel diambil menggunakan Purpossive Sampling dengan perbandingan 1:2, didapatkan 40 neonatus yang mati pada usia <7 hari sebagai kasus dan 80 neonatus yang hidup > 7 hari sebagai kontrol. Analisis menggunakan uji statistik Chi-square, Odds Ratio , Mantel-Haenzszel dan Logistic Regression. Hasil Penelitian : Berat lahir rendah meningkatkan risiko terjadinya KND pada bayi asfiksia (p-value 0,015, OR 2,739 CI 95% (1,201 –6,248). Umur kehamilan preterm juga meningkatkan risiko terjadinya KND pada bayi asfiksia (p-value ,012, OR ,689 CI 95% (1,230 –5,877). Hasil uji multivariat variabel berat lahir diperoleh p-value 0,034 dengan OR 2,491 (CI 1,069 – 5,802), dan variabel umur kehamilan diperoleh p-value 0,027 dengan OR 2,472 (CI 1,111 – 5,499). Berat lahir dan umur kehamilan dapat memprediksi kejadian KND pada bayi asfiksia sebesar 15%. Kesimpulan : Berat lahir rendah dan umur kehamilan preterm meningkatkan risiko terjadinya kematian neonatal dini pada bayi asfiksia. Kata Kunci : Berat lahir, umur kehamilan, kematian neonatal dini, asfiksia

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi DIII Kebidanan
Depositing User: Unnamed user with email server@poltekkesjogja.ac.id
Date Deposited: 16 Feb 2017 08:26
Last Modified: 15 Oct 2019 03:44
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/8

Actions (login required)

View Item View Item