LAPORAN ROTASI GIZI MASYARAKAT MATA KULIAH ADVOKASI DAN SOSIAL MARKETING KEGIATAN ADVOKASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERBAH

Sheren Cahya, Hakiki Fadhilah LAPORAN ROTASI GIZI MASYARAKAT MATA KULIAH ADVOKASI DAN SOSIAL MARKETING KEGIATAN ADVOKASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERBAH. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
LAPORAN ADVOKASI PUSKESMAS BERBAH.pdf

Download (2MB)
[img] Text
LAPORAN ADVOKASI PUSKESMAS BERBAH.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kebutuhan zat besi pada masa kehamilan sangat tinggi, khususnya trimester II dan III. Kebutuhan zat besi dapat dipenuhi dengan konsumsi sumber bahan makanan mengandung zat besi dan dengan bantuan tablet besi dosis 100 mg/hari. Pada trimester I belum ada kebutuhan yang mendesak karena kebutuhannya masih seperti wanita dewasa yang tidak hamil. Zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin, diperlukan zat besi sekitar 500 mg karena selama kehamilan volume darah meningkat selama 50% (Sibagariang, 2010). Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa proporsi anemia ibu hamil pada tahun 2013 menuju 2018 mengalami peningkatan sebanyak 11,8%, pada tahun 2013 menunjukkan proporsi 37,1% dan pada tahun 2018 menunjukkan proporsi 48,9%. Prevalensi anemia ibu hamil di DIY pada tahun 2015 sebesar 14,85% mengalami kenaikan pada tahun 2016 yaitu sebesar 16,09% dan kembali turun menjadi 14,32% pada tahun 2017 (Dinkes DIY, 2017). Khususnya pada Kabupaten Bantul masalah anemia pada ibu hamil sebesar 16,32% dengan capaian target kabupaten sebesar ≤15% (Dinkes Bantul, 2017). Upaya penurunan prevalensi anemia ibu hamil harus lebih dilakukan secara optimal mengingat target penurunan jumlah kematian ibu menjadi prioritas permasalahan kesehatan di DIY. Di wilayah kerja Puskesmas Berbah masalah gizi pada ibu hamil dianalisis menggunakan standar target capaian DIY semalama tiga tahun berturut – turut diketahui ibu hamil anemia sebanyak persentase 4,36% dengan target 16,09% sudah mencapai target, capaian 7,98% dengan target 16,07% sudah mencapai target, capaian 21,13% dengan target 16,06% indikator ini belum mencapai target. Indikator persentase ibu hamil yang mendapat tabtel tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan sebanyak persentase capaian 97,32% dengan target 98% belum mencapai target, 95,65% dengan target 98% belum mencapat target, capaian 90,28% dengan target 98,2% belum mencapat target. Indikator persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapatkan makanan tambahan sudah mencapai target dalam tiga tahun berturut – turut (Dinkes Sleman, 2020). Kebutuhan ibu hamil meningkat pada saat kehamilan, kebutuhan tersebut digunakan untuk ibu dan janin. Kebutuhan yang paling banyak, yaitu zat besi apabila ibu kekurangan zat besi maka akan mengakibatkan anemia. Untuk itu ibu hamil diwajibkan minum tablet tambah darah secara teratur untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi (Sari, 2013). Saat terbaik dalam memberikan tablet tambah darah, yaitu pada trimester II selama 90 hari kedepan dan dalam 30 hari dapat menaikkan kadar hemoglobin sebanyak 1 gr%. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, diketahui bahwa diwilayah kerja Puskesmas Berbah indikator ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan selama 3 tahun berturut turut tidak mencapai target capaian DIY, maka diperlukan adanya advokasi terkait program terbaru yang akan mendukung tercapainya indikator ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minilal 90 tablet selama kehamilan.

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Gizi > Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 12 Jan 2022 04:49
Last Modified: 04 Mar 2022 02:29
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/7747

Actions (login required)

View Item View Item