PEMANFAATAN LIMBAH BUAH SALAK (Salacca zalacca) SEBAGAI ATRAKTAN KERTAS PEREKAT LALAT

Damasus Ditya Pranata and Sarjito Eko Windarso and Rizki Amalia (2018) PEMANFAATAN LIMBAH BUAH SALAK (Salacca zalacca) SEBAGAI ATRAKTAN KERTAS PEREKAT LALAT. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
1 awal (COVER, LEMBAR PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAN DAFTAR ISI).pdf

Download (1MB)
[img] Text
2 (BAB I-V KTI).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
9 (LAMPIRAN) KTI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Salak (Salacca zalacca) adalah buah yang banyak terdapat di Indonesia, melimpahnya salak terutama pada saat panen raya memunculkan masalah penanganan pascapanen sehingga berpotensi sebagai limbah buah. Produksi buah salak setiap hari pasti ada. Limbah buah salak yang hanya dibuang begitu saja dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Buah salak memiliki komposisi gula yang relatif lebih besar sehingga berasa manis. Selain itu, limbah buah salak masih memiliki kandungan karbohidrat berupa sukrosa, glukosa, fruktosa, dan maltosa yang sangat disukai oleh lalat. Oleh karena itu limbah buah salak ini dapat digunakan sebagai atraktan lalat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan limbah buah salak sebagai atraktan kertas perekat lalat terhadap jumlah lalat yang terperangkap. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian “Post-Test Only With Control Grup Design”. Obyek penelitiannnya semua lalat yang terperangkap di kertas perekat lalat dengan pennggunaan limbah buah salak pada kertas perekat lalat di peternakan ayam milik Bapak Slamet beralamat di Clebung gunung, Soronalan, Sawangan, Magelang. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan limbah buah salak sebanyak 6,0 gram dalam 10 ml lem didapatkan lalat yang terperangkap sebanyak 1.309 ekor lalat dengan rata-rata 73 per perekat lalat. Penambahan 7,5 gram didapatkan 1.481 ekor lalat dengan rata-rata 82 ekor lalat per perekat lalat, sedangkan penggunaan 9,0 gram didapatkan lalat yang terperangkap sebanyak 2.013 ekor lalat dengan rata-rata 112 ekor per perekat lalat. Berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa penggunaan limbah buah salak seberat 9,0 gram dapat memerangkap lalat paling banyak dan penggunaan 10 ml dalam 9,0 gram lem sebagai atraktan yang paling efektif. Kata kunci : Buah salak, Limbah, Atraktan, Lalat

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: > Jurusan
Depositing User: analis
Date Deposited: 04 Feb 2019 06:11
Last Modified: 04 Feb 2019 07:07
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/765

Actions (login required)

View Item View Item