Bladder Training Mneingkatkan Fungsi Berkemih Pada pasien Benign Prostate Hyperplasia

Resi Anggraini Pratiwi, R (2021) Bladder Training Mneingkatkan Fungsi Berkemih Pada pasien Benign Prostate Hyperplasia. Bladder Training Meningkatkan Fungsi Berkmeih pada pasien Benign prostatic Hyperlasia.

[img] Text
Awal.pdf

Download (651kB)
[img] Text
Abstract.pdf

Download (206kB)
[img] Text
Chapter1.pdf

Download (335kB)
[img] Text
Chapter2.pdf

Download (557kB)
[img] Text
Chapter3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (354kB)
[img] Text
Chapter4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB)
[img] Text
Conclusion.pdf

Download (204kB)
[img] Text
Reference.pdf

Download (326kB)
[img] Text
Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang: BPH merujuk pada sistem perkemihan pada tahun 2016 sampai sekarang menjadi urutan kedua di Indonesia setelah ISK. Penyebab pasti dari BPH sampai saat ini belum diketahui dengan pasti tetapi sangat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya BPH seperti riwayat keluarga yang menderita BPH, penuaan, diabetes, merokok, aktivitas seksual, aktivitas fisik, dan derajat status gizi. Dampak katerisasi jangka panjang dapat menyebabkan masalah disfungsi kandung kemih dan gangguan berkemih dan dampak katerisasi jangka pendek mengurangi insiden komplikasi yang diketahui ISK. Penanganan BPH dengan farmakologik dan non farmakologik dengan cara bladder training. Tujuan: Penerapan bladder training meningkatkan fungsi berkemih pada pasien BPH. Metodologi: Pencarian artikel dilakukan pada database Science Direct, Proquest, Google Scholar, Researchgate dan Urology of Journal untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi ditemukan 10 jurnal sebagai sumber review. Hasil: Hasil dari 10 artikel penelitian terdapat 92% dapat meningkatkan fungsi berkemih dan 8% diantaranya tidak dapat meningkatkan fungsi berkemih. Penerapannya teknik bladder training selama 45 menit, dengan mengeklem kateteter selama 1-2 jam respon pasien bisa merasakan sensasi berkemih atau belum, apabila pasien sudah bisa merasakan berkemih selang kateter dilepas. Kesimpulan: Hasil uji paired T test didapatkan nilai significancy P sebesar 0.021 dimana nilai p < 0,050. Terbukti adanya signifikan bladder training meningkatkan fungsi berkemih pada pasien BPH.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 22 Dec 2021 08:23
Last Modified: 22 Dec 2021 08:23
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/7467

Actions (login required)

View Item View Item