PENGGUNAAN PLASMA EDTA 10% SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PLASMA SITRAT 3,8% PADA TES KOAGULASE BAKTERI Staphylococcus aureus

lika khanifa Muslima and subiyono and R. Fx saptono putro (2018) PENGGUNAAN PLASMA EDTA 10% SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PLASMA SITRAT 3,8% PADA TES KOAGULASE BAKTERI Staphylococcus aureus. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
Awal .pdf

Download (415kB)
[img] Text
Abstract.pdf

Download (168kB)
[img] Text
Chapter 1 .pdf

Download (107kB)
[img] Text
Chapter 2 .pdf

Download (213kB)
[img] Text
Chapter 3 .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (173kB)
[img] Text
Chapter 4 .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (332kB)
[img] Text
Conclusion .pdf

Download (10kB)
[img] Text
Reference .pdf

Download (143kB)
[img] Text
Appendices .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (788kB)
Official URL: http;//poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang :Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk kokus, gram positif, dan flora normal pada manusia. Namun, jika jumlahnya berlebih maka akan bersifat pathogen dan menimbulkan infeksi seperti staphylococcal scalded skin syndrome, peradangan dan pneumonia. Upaya pencegahan infeksi dilakukan sedini mungkin, salah satu cara untuk mendiagnosa bakteri ini adalah dengan uji koagulase, Uji koagulase dapat menggunakan plasma sitrat 3,8% dan dapat juga menggunakan plasma EDTA 10%, tetapi di lapangan plasma EDTA 10% lebih banyak tersedia, dan mudah dalam pengadaan, meskipun waktu terbentuknya gumpalan dengan menggunakan plasma sitrat lebih cepat dibanding dengan plasma EDTA 10% dikarnakan fibrinogen yang terbentuk pada plasma sitrat lebih cepat dari pada di dalam plasma EDTA 10%. Tujuan Penelitian:Mengetahui plasma EDTA 10% dapat digunakan sebagai alternatif pengganti plasma Sitrat 3,8% untuk uji koagulase bakteri staphylococcus aureus. MetodePenelitian:Penelitian ini adalah quasy experiment dan dua jenis sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Subjek diperoleh dari BLK Yogyakarta dan objek diperoleh dari darah manusia. Sampel dengan jumlah 60 data. Analisis data menggunakan independent sample T-tes. Hasil Penelitian:Rata-rata waktu terbentuknya gumpalan menggunakan plasma EDTA 10% 10,3 detik, sedangkan rata-rata waktu terbentuknya gumpalan menggunakan plasma Sitrat 3,8% 9,1 detik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara menggunakan plasma EDTA 10% dengan plasma Sitrat 3,8% pada uji koagulase bakteri Staphylococcus aureus (P=0,003), tetapi perbedaan tidak mengganggu pengeluaran hasil karena hanya berselisih 1,2 detik saja, hasil di uji efektifitas dan didapat hasil 88% artinya plasma EDTA 10% cukup efektif sebagai Alternatif pengganti plasma Sitrat 3,8% dan dilihat dari hasil makroskopis dan mikroskopis di mana didapat hasil gumpalan yang hampir sama antara menggunakan plasma EDTA 10% dan plasma Sitrat 3,8%. Kesimpulan : Plasma EDTA 10% dapat digunakan sebagai alternatif pengganti plasma sitrat 3,8% pada tes koagulase bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci:Tes koagulase., Staphylpcocus aureus, Plasma sitrat 3,8%, Plasma EDTA 10%

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined])
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: > Jurusan
Depositing User: analis
Date Deposited: 31 Jan 2019 07:31
Last Modified: 31 Jan 2019 07:31
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/704

Actions (login required)

View Item View Item