Siti Zainatun wasilah and RR.Ratih Hardisari NASKAH PUBLIKASI : ANALISIS SENYAWA KIMIA MINYAK ATSIRI DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth) SEBAGAI ANTIMIKROBA PENYEBAB DERMATOFITOSIS DENGAN INFEKSI SEKUNDER. Project Report. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Yogyakarta.
Text
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SENYAWA KIMIA RATIH HARDISARI NOP 2020.docx Restricted to Registered users only Download (451kB) |
Abstract
Jamur yang menyebabkan dermatofitosis adalah genus Tricophyton, Epidermophyton dan Microsporum. Infeksi jamur sering berkaitan dengan gangguan daya tahan tubuh, apabila daya tahan tubuh menurun, maka pengobatan jamur sering mengalami kegagalan selain itu infeksi penyerta yang disebabkan oleh bakteri Stafilococcus aureus dan Stafilococcus epidermidis juga sering terjadi.Demikian juga pengobatan infeksi dermatofitosis tidak berhasil jika pemakaian obat tidak sesuai dengan aturan. (Elin dkk, 2008). Daun kenikir mengandung senyawa aktif fenolik, flavonoid, flavon dan flavonal. Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) memiliki banyak manfaat terutama minyak atsiri daun kenikir dengan konsentrasi 1,5 % dapat menghambat jamur Candida albicans dengan diameter zona hambat 11,86 mm dan 1 mg / ml menghambat bakteri Mycobacterium tuberculosa. Secara in vitro (Wasilah et al 2019). Konsentrasi efektif minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus kunth) yang berpotensi menghambat pertumbuhan jamur penyebab dermatofitosis (Trichophyton mentagrophytes (konsentrasi 50% dengan diameter zona hambat 10,11), Trichophyton rubrum (25% dengan diameter zona hambat 24,41mm), Microsporum canis (25% dengan diameter zona hambat 22,77 mm), Mycosporum gypseum (50% dengan diameter zona hambat 24,86 mm) Konsentrasi efektif minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus kunth) yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri penyebab Infeksi sekunder yaitu Stafilococcus aureus konsentrasi 75% dengan diameter daya 21,01 mm dan Stafilococcus epidermidis dengan konsentrasi 25% dengan diameter daya hamabt 14,72 mm. Senyawa aktif minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus kunth) yang berpotensi menghambat pertumbuhan jamur dermatofitosis dengan infeksi sekunder adalah senyawa yang termasuk golongan monoterpen dan sesquiterpen. Keyword: Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth),Antifungi, antibakteri, monoterpen,
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 18 May 2021 02:05 |
Last Modified: | 18 May 2021 02:06 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/5497 |
Actions (login required)
View Item |