DWI WINARTI (2017) KAJIAN SUHU, KELEMBABAN , PENCAHAYAAN RUANG SEBELUM DAN SETELAH PEMASANGAN GENTENG KACA RUMAH PENDERITA TUBERKOLUSIS DI WILAYAH GONDOMANAN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
KTI DWI WINARTI.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
Abstract
Tuberkolusis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium Tubercolusis. Dari hasil survei terbaru, jumlah kasus baru Tuberkolusis di indonesia diperkirakan mencapai 1 juta kasus per tahun atau naik dua kali lipat dari estimasi sebelumnya. Menurut Hendrik L blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh besar terhadap status kesehatan penghuninya. Lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyebaran kuman. Kuman tuberkolusis dapat hidup selama 1-2 jam bahkan sampai berminggu-minggu tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang baik, kelembaban, suhu rumah dan kepadatan penghuni rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada beda suhu, kelembaban, pencahayaan sebelum dan setelah dilakukan pemasangan genteng kaca rumah penderita tuberkolusis di wilayah Gondomanan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Pra ekperiment dengan desain Pre-Test and post test group design. Analisis statistik dengan menggunakan T-test Terikat dengan derajad kepercayaan 95%. Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa ρ-value suhu ruang 0,000, ρ-value kelembaban ruang 0,000, ρ-value pencahayaan ruang 0,000. Hasil tersebut < 0,005 yang berarti H0 ditolak dan Hα diterima, ada beda suhu, kelembaban dan pencahayaan ruang sebelum dan setelah perlakuan. Kelembaban memiliki hubungan yang terbalik dengan suhu. Apabila suhu tinggi maka kelembaban akan rendah. Pada kelembaban 40-60% (rendah) bakteri tidak senang dan tidak akan bertahan hidup. Dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan diharapkan dapat mengurangi kelembaban serta sinar UV dari matahari dapat masuk ke dalam rumah dan membunuh mikroorganisme. Kesimpulannya adalah ada beda suhu, kelembaban dan pencahayaan sebelum dan setelah perlakuan. Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat adalah merubah perilaku untuk tidak menggantung pakaian di depan pintu atau jendela, menata perabot dalam rumah agar tidak menutup ventilasi. Kata Kunci : Pemasangan genteng kaca, suhu kelembaban pencahayaan rumah penderita tuberkolusis
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 27 Oct 2020 02:13 |
Last Modified: | 27 Oct 2020 02:13 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4740 |
Actions (login required)
View Item |