PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) SEBAGAI PEWARNA MINUMAN SIRUP

YUNITA AMANAH DWI RAHAYU (2016) PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) SEBAGAI PEWARNA MINUMAN SIRUP. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
Yunita Amanah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Limbah kulit buah naga(Hylocereus costaricensis)selama ini hanyadibuang dan tidak dimanfaatkan. Kandungan kulit buah naga(Hylocereus costaricensis)memiliki kandungan nutrisi berupa antosianin 150,46/100 g merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Penelitian ini memanfaatkan kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) sebagai bahan tambahan dalam pembuatan minuman sirup dengan dilakukan berbagai proses pengolahan untuk mendapatkan larutan sari merah dalam kulit buah naga (Hylocereus costaricensis)agar aman dikonsumsi melalui pensortiran, pencucian, pengukusan, pengeringan, perebusan, penyaringan lalu pengemasan dengan pasteurisasi, dan pemasakan sirup warna sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah angka jamur, lama umur simpan larutan sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) dan tingkat kesukaan dari minuman sirup dengan penambahan larutan sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis). Penelitian eksperimen ini menggunakan desain post test only with control design terdiri dari sirup A (penambahan 5 mL), sirup B (penambahan 10 mL), sirup C (penambahan 15 mL), sirup D (penambahan 20 mL), sirup E (penambahan 25 mL), dan sirup E (kontrol). Hasil penelitian diuji menggunakan komputer program SPSSOne Way Anova, didapatkan hasil terdapat perbedaan jumlahangkajamurlarutan sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis)pada setiap waktu observasi dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari p-value 0,05. Ada perbedaan lama umur simpanlarutan sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) pada setiap waktu observasi dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari p-value 0,05.Berdasarkan pertumbuhan angka jamur, larutan sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis)memiliki umur simpan 39 hari (1 bulan 9 hari). Pengujian organoleptik menggunakan parameter analisis rasa, bau, warna dan kekentalan pada sirup warna sari kulit buah naga (Hylocereus costaricensis)sirup C merupakan hasil terbaik dengan skor sebesar 10,93 (baik). Kata kunci: Angka jamur,Sari Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis), Sirup

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: editor ed
Date Deposited: 27 Oct 2020 02:06
Last Modified: 27 Oct 2020 02:06
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4737

Actions (login required)

View Item View Item