MUHAMMAD ARIFIN DICKI NOVIYANTO (2014) PENERAPAN HACCP PADA PEMERAHAN SUSU SAPI TERHADAP JUMLAH E. coli SUSU SEGAR DI KELOMPOK PETERNAK SAPI NGUDI TERNAK CANGKRINGAN. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Muhammad Arifin Dicki Novyanto.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) |
Abstract
Susu mengandung bermacam-macam unsur dan sebagian besar terdiri dari zat makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri. Pencemaran yang terjadi pada susu dapat terjadi ketika susu tersebut diambil dari putting. Pencemaran berikutnya dapat timbul dari tubuh sapi, alat-alat pemerahan yang kurang bersih, tempat penyimpanan yang kurang bersih, debu, udara, lalat dan pada saat penanganan oleh manusia. Akibat dari pencemaran tersebut dapat berdampak pada kandungan mikroorganisme khususnya bakteri di dalam susu tersebut. Peternakan sapi perah di kelompok peternak sapi Ngudi Ternak Cangkringan memiliki kelompok peternak kurang lebih sebanyak 15 peternak. Hasil uji pendahuluan pada tanggal 7 Maret 2014, pemerahan susu sapi di kelompok peternak sapi Ngudi Ternak Cangkringan yang pemerahannya belum dilakukan penerapan instruksi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) menunjukkan bahwa jumlah bakteri E. coli 240/ml susu sapi segar. Kontaminasi disebabkan oleh peralatan pemerahan yang tidak bersih dan tidak steril diantaranya ember, milk can, kain penyaring susu dan air yang tidak memenuhi persyaratan air bersih, kemudian proses pemerahan tidak memakai APD yang lengkap. Oleh karena itu peneliti melakukan penerapan instruksi kerja HACCP pada saat pemerahan susu sapi. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh penerapan HACCP pada pemerahan susu sapi terhadap jumlah bakteri E. coli susu sapi segar di kelompok peternak sapi Ngudi Ternak Cangkringan. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian Pretest Postest with Control Grup. Jumlah sampel sebanyak 24 sampel susu sapi segar dari 4 ekor sapi. Variabel bebas penelitian ini adalah penerapan HACCP pada proses pemerahan susu sapi. Variabel terikat penelitian ini adalah jumlah bakteri E .coli susu sapi segar dan variabel pengganggunya adalah ketaatan menjalankan instruksi kerja, tersedianya air bersih, perilaku pemerah susu sapi. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T-Test Bebas untuk sapi 1 sebesar 0,612 > 0,05 sapi 2 sebesar 0,291 > 0,05 sapi 3 sebesar 0,374 > 0,05. Sehingga tidak ada beda antara sebelum penerapan HACCP dan setelah penerapan HACCP. Uji korrelasi untuk menghubungkan variabel pengganggu dan variabel terikat diketahui sig. (2 tailed) sebesar 0,017 < 0,05. Sehingga ada hubungan antara variabel pengganggu dan variabel terikat. Tidak ada beda antara sebelum penerapan HACCP dan sesudah penerapan HACCP pada pemerahan susu sapi terhadap jumlah bakteri E. coli. Ada hubungan antara variabel pengganggu dan variabel terikat. Disarankan bagi pemilik peternakan sapi perah pada saat melakukan pemerahan susu sapi sebaiknya memakai APD yang lengkap seperti sepatu boot, topi, sarung tangan karet, masker dan alat-alat seperti ember, milk can, saringan susu dicuci dengan air hangat. Kata Kunci : HACCP, Sapi Perah, E. coli.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan |
Depositing User: | editor ed |
Date Deposited: | 22 Oct 2020 07:17 |
Last Modified: | 22 Oct 2020 07:17 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4540 |
Actions (login required)
View Item |