SANITASI PENGOLAHAN KELOPAK BUNGA ROSELA MENJADI SIRUP

DWI LINGGAR SARI (2013) SANITASI PENGOLAHAN KELOPAK BUNGA ROSELA MENJADI SIRUP. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
DWI LINGGAR SARI - KTI 2013.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
Official URL: http://poltkkesjogja.ac.id

Abstract

Bunga Rosela tergolong tanaman semusim, yang tumbuh tegak, bercabangcabang, dengan tinggi tanaman dapat mencapai 3,5 m. Kelopak Bunga rosela mengandung pigmen antosianin yang membentuk flavonoid berperan antioksidan diyakini dapat mengobati penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi. Kelopak bunga rosela dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat sirup, dikarenakan sirup juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena kemudahan dalam menyajikannya. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan angka kuman terhadap pembuatan sirup kelopak bunga rosela berdasarkan penerapan sanitasi dan non sanitasi, diketahui perbedaan lama waktu simpan antara sirup kelopak bunga rosela penerapan sanitasi dan non sanitasi, diketahui sirup kelopak bunga rosela yang paling disukai oleh panelis berdasarkan penilai uji cita rasa. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan post tes only. Lokasi penetian di Kios dengok, Kebondalem lor, Prambanan, Klaten membuat sirup 2 variasi yaitu sanitasi dan non sanitasi dengan masing-masing tiga kali pengulangan. Lama waktu simpan sirup kelopak bunga rosela berdasarkan penerapan sanitasi adalah 146 hari (4 bulan lebih 26 hari), sedangkan penerapan non sanitasi adalah 92 hari (3 bulan lebih 2 hari). Secara deskriptif ada perbedaan skor cita rasa antara sirup sanitasi dan non sanitasi, menurut hasil pengukuran menggunakan 15 panelis. untuk parameter warna, bau dan rasa pada bulan ke 3 sirup sanitasi lebih banyak disukai dibandingkan sirup non sanitasi. Hasil uji statistik menggunakan Ttest Bebas diperoleh p-value = 0,036 (α < 0,05), berarti Ho ditolak dan Hα diterima, artinya ada perbedaan antara angka kuman sirup kelopak bunga rosela berdasarkan penerapan Sanitasi dan penerapan Non Sanitasi. uji statistik menggunakan T-test bebas diperoleh p-value = 0,010 (α < 0,05), berarti Ho ditolak dan Hα diterima, artinya ada perbedaan antara lama masa simpan sirup kelopak bunga rosela berdasarkan penerapan Sanitasi dan penerapan Non Sanitasi. Ada beda antara lama waktu simpan dan angka kuman sirup kelopak bunga rosela sanitasi dengan tanpa sanitasi. Sirup sanitasi memiliki lamawaktu simpan 146 hari sedangkan non sanitasi 92 hari. Skor citarasa oleh panelis sirup sanitasi lebih tinggi dibandingkan sirup tanpa sanitasi. Rata-rata skor citarasa (Bau, Warna, Rasa )Sirup sanitasi 3,67 sedangkan tanpa sanitasi 3,56. Kata kunci : rosela, sanitasi, angka kuman, lama waktu simpan, cita rasa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: editor ed
Date Deposited: 06 Oct 2020 01:42
Last Modified: 06 Oct 2020 01:42
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4387

Actions (login required)

View Item View Item