PENGARUH DOSIS PYRIPROXYFEN TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti DI KELURAHAN PRINGGOKUSUMAN KECAMATAN GEDONGTENGEN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011

ULVIA UNTARI (2011) PENGARUH DOSIS PYRIPROXYFEN TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti DI KELURAHAN PRINGGOKUSUMAN KECAMATAN GEDONGTENGEN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2011. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.

[img] Text
Bab I Susunan Dalam.doc

Download (90kB)
[img] Text
BAB II Susunan Dalam.doc

Download (131kB)
[img] Text
BAB III Susunan Dalam.docx
Restricted to Registered users only

Download (52kB)
[img] Text
BAB IV.docx
Restricted to Registered users only

Download (55kB)
[img] Text
BAB V Susunan Dalam.doc

Download (44kB)
[img] Text
Lampiran.docx
Restricted to Registered users only

Download (23kB)
[img] Text
COVER.docx

Download (117kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.docx

Download (29kB)
Official URL: http://poltkkesjogja.ac.id

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit ini adalah menggunakan larvasida untuk membunuh larva nyamuk tersebut. Larvasida yang digunakan di Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, selama tiga tahun terakhir ini adalah Pyriproxyfen. Untuk itu, penelitian ini bertujuan ingin mengetahui efektifitas penggunaan beberapa variasi dosis larvasida tersebut terhadap kematian larva dengan lokasi penelitian di Kelurahan Pringgokusuman. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, di mana data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Dosis Pyriproxifen yang digunakan terdiri dari empat variasi yaitu 0,01; 0,025; 0,05 dan 0,1 ppm; dan tiap variasi dosis dilakukan ulangan sebanyak empat kali. Adapun sampel uji untuk masing-masing ulangan dari masing-masing dosis adalah 30 ekor larva Aedes aegypti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ke enam setelah diberikan Pyriproxifen, rerata prosentase kematian larva nyamuk adalah: 8,3% untuk dosis 0,01 ppm; 20,0% untuk dosis 0,025 ppm; 44,17% untuk dosis 0,05 ppm; dan 55,0% untuk dosis 0,1 ppm. Dengan uji one way anova, diperoleh p < 0,05 yang berarti secara statistik ada perbedaan yang signifikan di antara prosentase kematian tersebut. Namun begitu, sampai dengan pengamatan hari ke enam, dosis larvasida yang digunakan disimpulkan belum cukup efektif karena belum berhasil mematikan seluruh larva Aedes aegypti. Kata kunci : Pyriproxifen, larvasida, larva Aedes aegypti

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: editor ed
Date Deposited: 02 Oct 2020 03:47
Last Modified: 02 Oct 2020 03:47
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4332

Actions (login required)

View Item View Item