PENGARUH PEMBUBUHAN SERBUK BIJI KELOR (Moringa oleifera), TAWAS DAN PAC TERHADAP PENURUNAN KADAR KEKERUHAN DAN pH AIR SUNGAI CODE

EVYTA NURMALITASARI SUTRISNA (2010) PENGARUH PEMBUBUHAN SERBUK BIJI KELOR (Moringa oleifera), TAWAS DAN PAC TERHADAP PENURUNAN KADAR KEKERUHAN DAN pH AIR SUNGAI CODE. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.

[img] Text
Karya Tulis Ilmiah.docx
Restricted to Registered users only

Download (466kB)
Official URL: http://poltkkesjogja.ac.id

Abstract

Dari segi fisik Kekeruhan merupakan salah satu syarat yang harus dihilangkan. Air sungai code, seperti halnya sungai-sungai lain di Yogyakarta, secara fisik terlihat sangat keruh, berwarna coklat dan kotor. Upaya untuk menghilangkan kekeruhan, guna mendapatkan air bersih, salah satunya adalah melalui proses koagulasi. Bahan koagulan yang biasa digunakan dalam proses ini adalah tawas dan bahan koagulan PAC tetapi sebagai upaya sederhana, murah dan mudah, dikerjakan digunakan bahan koagulan alami, serbuk biji kelor yang telah diketahui terdapat kandungan protein yang larut dalam air (water soluble protein). Diketahuinya biji kelor sebagai koagulan alami yang dapat dijadikan bahan koagulan alternative pengganti tawas dan PAC dalam menurunkan kadar Kekeruhan di sungai code. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian true experimen dengan pre post test group design. Obyek penelitian adalah air di sungai code yang secara fisik terlihat sangat keruh, berwarna kecoklatan dan kotor dengan data primer yang diperoleh dari pengukuran Kekeruhan air di laobatorium yang sebelumnya dilakukan penambahan bahan koagulan biji kelor, tawas dan PAC. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini: “ tidak ada perbedaan yang bermakna pembubuhan serbuk biji kelor dengan tawas dalam menurunan kadar Kekeruhan di sungai code”. Rata-rata penurunan kadar Kekeruhan pada bahan koagulan serbuk biji kelor mampu menurunkan kadar Kekeruhan sebesar 84,31 %. Untuk bahan koagulan tawas rata-rata penurunannya kadar Kekeruhan sebesar 82,64 dan pada bahan koagulan PAC rata-rata penurunan kadar Kekeruhan sebesar 80,75% .Dari hasil uji statistik Analysis of Variance diketahui bahwa nilai signifikasi adalah p =0, 073. p >  (0, 073 > 0, 05), sehingga Ho diterima dan Hditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara bahan koagulan alami biji kelor dan bahan koagulan kimia tawas dan PAC dalam menurunkan kadar Kekeruhan di sungai code. Biji kelor dapat dijadikan sebagai alternative bahan koagulan pengganti tawas dan PAC. Pemanfaatan bahan-bahan koagulan alamiah seperti biji kelor di mungkinkan dapat menggantikan bahan koagulan kimia tawas dan PAC Kata Kunci : Biji Kelor Bahan Koagulan Alternatif

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: editor ed
Date Deposited: 30 Sep 2020 03:13
Last Modified: 30 Sep 2020 03:13
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/4250

Actions (login required)

View Item View Item