PERBEDAAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PASCA ANESTESI UMUM ANTARA PEMASANGAN LARINGEAL MASK AIRWAY CLASSIC DAN PROSEAL DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK

WAHYUDI (2014) PERBEDAAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PASCA ANESTESI UMUM ANTARA PEMASANGAN LARINGEAL MASK AIRWAY CLASSIC DAN PROSEAL DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogykarta.

[img] Text
WAHYUDI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
Official URL: http://poltkkesjogja.ac.id

Abstract

Latar belakang : Penyulit pasca bedah/anestesi yang sering dikeluhkan oleh pasien salah satunya adalah mual dan muntah pasca bedah atau sering dikenal dengan istilah Post Operatif Nausea and Vomiting (Kenny, 2003). Mual dan muntah pasca operasi dapat menyebabkan suatu pembedahan yang berhasil menjadi bermasalah bagi pasien. Untuk itu mual dan muntah pasca operasi sangatlah penting untuk dihindari seoptimal mungkin sehingga kenyamanan pasien pasca operasi terpenuhi (Gordon, 2003). selanjutnya merunut bahwa Anestesi secara umum sering menimbulkan resiko mual dan muntah saat digunakan, mual dan muntah pasca operasi dapat mengubah suatu pembedahan yang berhasil menjadi bermasalah bagi pasien. Tujuan penelitian : Mengetahui Perbedaan kejadian Mual Muntah Pasca Anestesi Umum antara pemasangan Laringeal Mask Airway Classic dan Proseal di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode penelitian : Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di RSUD dr. Soedarso Pontianak pada tanggal 26 Agustus 2013 - 19 Oktober 2013 dengan sampel penelitian 46 pasien dengan kriteria inklusi yaitu: Pasien umur 20-40 tahun, lama tindakan anestesi dan pembedahan antar 30 menit sampai 2 jam, aldrate score > 8, ASA I dan II, Body Massa Index (BMI) 18-25 Kg/m², puasa minimal 8 jam, menggunakan agent anestesi sevoflurane dengan alat ukur Observasi dan uji statistik Fisher's Exact Test dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian : Observasi dilakukan sebanyak 1 kali yaitu di ruang pemulihan. Hasil observasi tertinggi masing-masing pada LMA Classic yaitu sebanyak 8 responden (34,8%), sedangkan LMA Proseal sebanyak 1 responden (4,3%). Berdasarkan perhitungan didapatkan kejadian mual muntah pasca anestesi umum dengan pemasangan LMA Classic lebih tinggi dibandingkan dengan LMA Proseal. Dari uji statistik dengan program komputer Fisher's Exact Test didapatkan out put nilai Exact Sig. (2- sided): 0,022 berarti ada perbedaan kejadian mual muntah pasca anestesi umum antara pemasangan Laringeal Mask Airway Classic dan Proseal di RSUD Dr. Soedarso Pontianak Kesimpulan : Ada perbedaan kejadian mual muntah pasca anestesi umum dengan pemasangan LMA Classic dan Proseal di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Kata kunci : Anestesi Umum (LMA Classic dan LMA Proseal), Kejadian mual muntah

Item Type: Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined])
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan > Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi
Depositing User: editor ed
Date Deposited: 16 Sep 2020 02:23
Last Modified: 16 Sep 2020 02:23
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/3829

Actions (login required)

View Item View Item