Regita Cita Puspitasari (2020) HUBUNGAN KEHAMILAN USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI KABUPATEN KULON PROGO. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Awal.pdf - Submitted Version Download (705kB) |
|
Text
Abstract.pdf - Submitted Version Download (90kB) |
|
Text
Chapter 1.pdf - Submitted Version Download (201kB) |
|
Text
Chapter 2.pdf - Submitted Version Download (263kB) |
|
Text
Chapter 3.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
Text
Chapter 4.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (180kB) |
|
Text
Conclusion.pdf - Submitted Version Download (96kB) |
|
Text
References.pdf - Submitted Version Download (135kB) |
|
Text
Appendices.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Stunting diakibatkan masalah gizi kompleks pada balita yang terjadi sejak kehamilan, salah satunya adalah kehamilan remaja dimana kematangan fisik dan psikis mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu stunting. Kulon Progo mengalami peningkatan proporsi stunting dari tahun 2017 sebesar 16,38 menjadi 22,65 pada tahun 2018, dan merupakan kabupaten dengan stunting tertinggi kedua di DIY, terjadi peningkatan jumlah persalinan remaja menjadi 67 dari 2 kehamilan pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kehamilan usia remaja dengan kejadian stunting pada balita usia 24-29 bulan. Metode Penelitian: jenis penelitian ini analitik observasional dengan design case control, tenik pengambilan sampel multistage random sampling, dengan variabel kehamilan usia remaja, pendidikan ibu, tinggi badan ibu, umur kehamilan, dan riwayat status gizi saat awal kehamilan. Sample adalah balita usia 24-59 bulan pada bulan Maret-April 2020 di posyandu wilayah kerja Puskesmas Wates, Panjatan II dan Girimulyo II sejumlah 78 balita yang dibagi menjadi 39 kelompok kasus dan 39 kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil Penelitian: Sebagian besar balita stunting berasal dari ibu dengan riwayat KEK, hampir sebagian lahir dari ibu hamil remaja, berpendidikan rendah, dan memiliki tinggi badan <150 cm, sementara sebagian kecil lahir pada umur kehamilan prematur. Kehamilan usia remaja meningkatkan risiko kejadian stunting sebesar 24 kali dan ibu yang KEK berpotensi 4,3 kali menghasilkan balita stunting (p=0,007, OR=24,69; P=0,005, OR 4,3). Tidak ada perbedaan antara pendidikan (p=0,577), tinggi badan (p=0,136), dan umur kehamilan (p=0,140) terhadap kejadian stunting. Kesimpulan: Kehamilan usia remaja meningkatkan risiko kejadian stunting pada balita.
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan kebidanan > Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 11 Sep 2020 02:56 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 08:19 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/3738 |
Actions (login required)
View Item |