Dessy Tiarasani (2020) PERBEDAAN EFEKTIVITAS BERKUMUR OBAT KUMUR TANPA ALKOHOL DENGAN AIR MINERAL TERHADAP pH SALIVA. ["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined] thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Text
Awal.pdf Download (1MB) |
|
Text
Abstract.pdf Download (340kB) |
|
Text
Chapter 1.pdf Download (313kB) |
|
Text
Chapter 2.pdf Download (378kB) |
|
Text
Chapter 3.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) |
|
Text
Chapter 4.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) |
|
Text
Conclusion.pdf Download (281kB) |
|
Text
References.pdf Download (320kB) |
|
Text
Appendices.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Pertumbuhanbakteri pada rongga mulutlebih mudah apabila pH saliva rendah (4,5–5,5) yang mengakibatkan terjadinya karies gigi. Upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dilakukan pembersihan rutin mandiri dengan sikat gigi dan berkumur secara teratur dan benar. Obat kumur tanpa alkohol dapat menjadi pilihan. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan di Yogyakarta pada 10 orang didapatkan hasil bahwa 60% orang mengalami kenaikan pH saliva setelah berkumur menggunakan obat kumur tanpa alkohol. Tujuan penelitian:Diketahui perbedaan efektivitas berkumur obat kumur tanpa alkohol dengan air mineral terhadap pH saliva. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental semu. Variabel bebas yaitu berkumur obat kumur tanpa alkohol dan berkumur air mineral. Variabel terikat adalah pH saliva. Jumlah sampel sebanyak 15 orang dengan teknik sampling jenuh. Pengambilan data dengan cara responden meludah pada pot palstik kecil kemudian di ukur menggunakan pH test strips. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian: Rata-rata pH saliva sebelum dan sesudah berkumur obat kumur tanpa alkohol adalah 6,80 dan 7,40. Rata-rata pH saliva sebelum dan sesudah berkumur air mineral sebesar 5,60 dan 5,80. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan kenaikkan pH saliva setelah berkumur obat kumur tanpa alkohol (p<0,05) dan tidak terjadi perubahan berarti berkumur menggunakan air mineral (p>0,05). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa berkumur obat kumur tanpa alkohol lebih efektif dalam meningkatkan pH saliva daripada berkumur air mineral (p<0,05). Kesimpulan:Ada perbedaan efektivitas berkumur obat kumur tanpa alkohol dengan air mineral terhadap pH saliva. Kata Kunci: Berkumur obat kumur tanpa alkohol, berkumurair mineral, pH saliva
Item Type: | Thesis (["eprint_fieldopt_thesis_type_skripsi" not defined]) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Divisions: | Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan Gigi > Program Studi Sarjana Terapan Terapi Gigi |
Depositing User: | Mahasiswa Polkesyo |
Date Deposited: | 09 Sep 2020 06:31 |
Last Modified: | 10 Sep 2021 07:52 |
URI: | http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/3123 |
Actions (login required)
View Item |