PENGARUH PENGGUNAAN BIJI PUCUNG (Pangium edule Reinw) TERHADAP KEAWETAN IKAN KEMBUNG SEGAR

MEYLANI, SUSANTI and Yamtana and Lilik Hendrarini and Amanto Rahardjo (2016) PENGARUH PENGGUNAAN BIJI PUCUNG (Pangium edule Reinw) TERHADAP KEAWETAN IKAN KEMBUNG SEGAR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
COVER.rtf

Download (5MB)
[img] Text
INTISARI.rtf

Download (9kB)
[img] Text
BAB I.rtf

Download (60kB)
[img] Text
BAB II.rtf

Download (166kB)

Abstract

Tingkat konsumsi ikan laut segar menurut survei Dinas Pertanian Jakarta mencapai 57% dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan darat segar. Ikan kembung banyak ditemukan di seluruh perairan laut indonesia. Pengawetan yang saat ini sering digunakan adalah pendinginan es batu, selain tidak praktis dan memerlukan waktu serta tenaga yang banyak, harga es batu cukup mahal Rp 25.000 per balok, sedangkan dengan cacahan daging buah pucung seharga Rp 10.000 bisa mengawetkan ikan segar masing-masing 50 kg. Hal tersebut tentu saja jauh lebih murah dan praktis bila pengawetan menggunakan buah pucung karena bisa langsung dikonsumsi dengan cara digoreng. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain Post Test Only Control Group Design. Populasi adalah ikan kembung segar yang dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok. Sampel ikan terdiri dari 180 dengan berat ikan rata-rata 30-50 gram, menggunakan 3 pengulangan, dengan panelis ahli yaitu mahasiswa jurusan gizi Poltekkes Depkes Yogyakarta sebanyak 10 orang. Hasilnya dianalisis dengan uji statistik t-Test bebas dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan pada sifat fisik ikan kembung dengan pengawetan biji pucung dan pengawetan es batu. Lama pengawetan ikan kembung dengan biji pucung 2 hari, dan pengawetan ikan kembung dengan es batu lebih dari 2 hari. Pengukuran atau penilaian organoleptik dilakukan pada hari ke-0 diperoleh suhu 27oC dan kelembaban 76%, hari ke-1 suhu 28oC dan kelembaban 69%, hari ke-2 suhu 24oC dan kelembaban 70oC. Saran bagi pedagang ikan dan konsumen diharapkan bila dilakukan penyimpanan dengan biji pucung yang dimasukkan ke dalam rongga perut ikan kembung bisa bertahan selama 2 hari setelah itu bisa langsung dimasak tanpa penambahan bumbu rasanya sudah gurih dan bagi peneliti lain agar meneliti pengawetan ikan menggunakan ekstrak biji pucung, variasi dosis atau kombinasi pengawetan biji pucung dengan es batu. Kepustakaan : 20 (1968 – 2007) Kata Kunci : Biji Pucung, Pangium edule, Ikan Kembung.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Biji Pucung, Pangium edule, Ikan Kembung
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Kesehatan Lingkungan > Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Depositing User: Unnamed user with email server@poltekkesjogja.ac.id
Date Deposited: 10 Oct 2016 13:13
Last Modified: 09 Jul 2019 07:04
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/3

Actions (login required)

View Item View Item