GAMBARAN HASIL FIKSASI KERING YANG DISIMPAN DI UDARA TERBUKA DAN ALAT PEMANAS PADA PEWARNAAN GIEMSA MUKOSA MULUT

Desitiani, Desvi (2024) GAMBARAN HASIL FIKSASI KERING YANG DISIMPAN DI UDARA TERBUKA DAN ALAT PEMANAS PADA PEWARNAAN GIEMSA MUKOSA MULUT. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text (COVER)
Awal..pdf

Download (1MB)
[img] Text (ABSTRACT)
Abstract..pdf

Download (216kB)
[img] Text (Chapter 1)
Chapter 1.pdf

Download (345kB)
[img] Text (Chapter 2)
Chapter 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (469kB) | Request a copy
[img] Text (Chapter 3)
Chapter 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (358kB) | Request a copy
[img] Text (Chapter 4)
Chapter 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (405kB) | Request a copy
[img] Text (Conclusion)
Conclusion.pdf

Download (212kB)
[img] Text (References)
References.pdf

Download (336kB)
[img] Text (Appendices)
Appendices.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://poltekkesjogja.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Pemeriksaan sitologi mukosa mulut memiliki beberapa tahapan yang harus dikerjakan salah satunya tahap pewarnaan. Terdapat beberapa metode pewarnaan dalam sitologi, diantaranya papanicolaou, diff quick dan giemsa. Pembuatan sediaan sitologi dengan metode pewarnaan giemsa memiliki langkah pertama berupa fiksasi kering. Tingkatan suhu pada pengeringan fiksasi kering mempunyai pengaruh yang besar karena mempengaruhi hasil sediaan, jika suhu terlalu tinggi maka terjadi perubahan pada struktur sel. Tetapi dengan peningkatan suhu dapat mempercepat kecepatan reaksi kimia antara unsur fiksatif dengan sel atau jaringan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan perbedaan dua suhu yaitu pada suhu ruang 20-25°C dan pada suhu alat pemanas 37°C. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah dengan kenaikan suhu 37°C dapat digunakan sebagai langkah alternatif dalam proses fiksasi pewarnaan mukosa mulut serta untuk mengetahui gambaran inti sel dan sitoplasma mukosa mulut. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan menggunakan sampel mukosa mulut yang sama. Sampel preparat hapusan kemudian difiksasi sebanyak 20 preparat pada suhu ruang 20-25°C dan sebanyak 20 preparat pada suhu alat pemanas 37°C. Diamati dengan mikroskop perbesaran 40x, dihitung rerata dan presentasi hasil disertai dengan uji Intraclass Correlation Coefficient. Hasil: Hasil fiksasi kering pada pewarnaan giemsa mukosa mulut pada suhu ruang 20-25°C didapatkan hasil rerata inti sel 2,91 dengan presentase 97% dan hasil rerata sitoplasma 2,81 dengan presentase 93,6%. Sedangkan pada suhu 37°C didapatkan hasil rerata inti sel 2,91 dengan presentase 97% dan hasil rerata sitoplasma 2,67 dengan presentase 89%. Kesimpulan: Dengan kenaikan suhu 37°C pada pemeriksaan sitohistologi mukosa mulut tidak bisa dijadikan sebagai langkah alternatif dalam proses fiksasi pewarnaan dan bentuk sel epitel keseluruhan berbentuk pipih baik dengan formasi yang memisah sehingga dapat memudahkan pengamatan. Kata Kunci: Fiksasi Kering, Pewarnaan Giemsa, Kenaikan Suhu

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Fiksasi Kering, Pewarnaan Giemsa, Kenaikan Suhu
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Teknologi Laboratorium Medis > Program Studi DIII Teknologi Laboratorium
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 04 Sep 2024 03:21
Last Modified: 04 Sep 2024 03:21
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/17703

Actions (login required)

View Item View Item