PEMANTAUAN END TIDAL CO2 INTRA OPERASI PADA TINDAKAN CRANIOTOMY GUNA MENGATASI RESIKO KOMPLIKASI PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL DI RSUD M SOEWANDHIE SURABAYA

Hariono, Sugeng (2024) PEMANTAUAN END TIDAL CO2 INTRA OPERASI PADA TINDAKAN CRANIOTOMY GUNA MENGATASI RESIKO KOMPLIKASI PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL DI RSUD M SOEWANDHIE SURABAYA. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

[img] Text
1. AWAL.pdf

Download (5MB)
[img] Text
2. ABSTRACT.pdf

Download (140kB)
[img] Text
3. CHAPTER 1.pdf

Download (97kB)
[img] Text
4. CHAPTER 2.pdf

Download (522kB)
[img] Text
5. CHAPTER 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (185kB)
[img] Text
6. CHAPTER 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (148kB)
[img] Text
7. CONCLUSION.pdf

Download (96kB)
[img] Text
8. REFERENCES.pdf

Download (85kB)
[img] Text
9. APPENDICS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Official URL: https://poltekkesjogja.ac.id/

Abstract

Latar Belakang : Pemantauan tekanan parsial arteri karbon dioksida (PaCO2) selama operasi bedah saraf merupakan hal yang paling penting. Hal ini dikarenakan kadar PaCO2 dapat mempengaruhi tekanan intrakranial (TIK), aliran darah serebral, volume dan tekanan perfusi serebral. Peningkatan PaCO2 akan meningkatkan tekanan intracranial sehingga menurunkan tekanan perfusi serebral. Kadar PaCO2 dapat dikontrol dengan mengatur strategi ventilasi yaitu dengan hiperventilasi atau hipoventilasi. ETCO2 digunakan secara klinis sebagai indikator positif intubasi endotrakeal, alarm terputus, dan estimasi kadar PaCO2. Kapnograf merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran ETCO2, secara non infasif.. Tujuan : untuk mendapatkan gambaran pemantauan end tidal CO2 intra operasi pada pasien trauma kepala dilakukan tindakan kraniotomi dengan teknik anestesi umum. Metode : Observasi ETCO2 selama operasi kraniotomi. Hasil : Pemantauan ETCO2 dimulai dari pembiusan sampai pasien selesai operasi. Pada pasien pertama di dapatkan hasil awal 45 mgHg dan berangsurangsur turun ke angka 30-35 mgHg dalam kurun waktu kurang lebih 30 menit setelah pembiusan dengan normoventilasi. Pada pasien ke dua didapatkan nilai awal ETCO2 51 mgHg dan berangsur-angsur turun ke angka 30-35 mmHg dam kurun waktu kurang lebih 35 menit setelah pembiusan dengan normoventilasi. Kesimpulan : Di dapatkan gambaran umum nilai ETCO2 pada kedua pasien yang mana pada awal pembiusan terjadi hiperkarbia ringan dan berangsur-angsur turun menjadi normokarbia (30 – 35 mmHg) dengan normoventilasi. Evaluasi hasil menunjukkan tidak adanya peningkatan tekanan intra kranial yang ditandai dengan nilai ETCO2 pada kedua pasien rata rata diantara 30-35 mmHg. Kata kunci : pemantauan end tidal CO2, kraniotomi, anestesi umum, peningkatan tekanan intracranial.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta > Jurusan Keperawatan > Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi
Depositing User: Mahasiswa Polkesyo
Date Deposited: 22 Aug 2024 02:19
Last Modified: 22 Aug 2024 02:19
URI: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/17430

Actions (login required)

View Item View Item